Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● January 05, 2024

Sosok - Atlesta - Berani Jungkir Balik untuk Perjuangkan Sebuah Mimpi

● Improvement 5.0 0 1,4k bm-ic share-ic

Keisengan di masa kecil seringkali menjadi pemicu kejutan tak terduga di masa depan, dan itulah yang dialami oleh Atlesta, yang merupakan nama panggung dari Fifan Christa. Fifan kecil gemar sekali mengolok-olok teman yang bermain band, tanpa disadari bahwa keisengan itu sebenarnya menyiapkan panggung bagi karirnya sebagai musisi di masa depan.

Fifan memulai perjalanan di dunia musik ketika masih duduk di bangku SMP. Motivasi bermain musik hanya sederhana, Ia ingin dapat terlihat keren di depan banyak perempuan sebayanya. Namun, keinginan itulah yang memberikan Fifan dorongan untuk tampil di berbagai festival. 

Baca Juga: Sosok - Christabel Annora - Set Meaningful Goals to Create Reality!

Ia mulai menginjakkan kakinya di atas panggung ke panggung, membuktikan bahwa ketertarikannya pada musik tidak hanya sekadar alasan 'keren', tetapi juga sebuah panggilan untuk mengekspresikan diri melalui alunan nada dan penampilan panggung yang memukau.

“Aku dulu suka ngeledekin Vania dari ‘Wake Up Iris’ karena dia sudah nge-band dari SD. Terus, turns out aku di SMP nge-band dan akhirnya sampai sekarang malah jadi karir aku,” ucap Fifan saat diwawancara dengan tim Connx. 

Dalam tahun-tahun selanjutnya, semangat bermusik Fifan semakin berkobar, dan tekadnya untuk menjadikan musik sebagai sumber penghidupan semakin kuat. Dari sinilah dia menyadari bahwa musik bukan hanya menjadi hobi, tetapi juga panggilan jiwa yang akan membentuk karir masa depannya.

Keputusan Menjadi Soloist Muda

Fifan mengembangkan keterampilan bermain keyboard setelah ibunya membeli sebuah keyboard dari tetangga yang membutuhkan uang. Ia belajar secara mandiri menggunakan keyboard jadul tersebut dengan bantuan majalah “hot chord”.

“Jadi tetangga waktu itu butuh dana, dan ibu merasa kasihan. Akhirnya, ibu memutuskan untuk membeli keyboard Casio yang terlihat seperti mainan,” kata Fifan.

Merasa menguasai permainan keyboard, Fifan akhirnya memilih menjadi keyboard player di band Littlestar yang dibentuknya selama masa SMA. Setelah empat tahun mengemban peran sebagai keyboard player di Littlestar, Fifan mengambil keputusan berani untuk beralih ke jalur solo dalam karir bermusiknya.

Baca Juga: Sosok - Girl and Her Bad Mood - Kebersamaan dan hobi dalam bermusik

Image courtesy: Atlesta

Perjalanan panjang bersama Littlestar, di mana mereka tumbuh dan berkembang bersama sejak masa sekolah menengah, memberikan Fifan pengalaman berharga dan kenangan tak terlupakan. 

“Pada tahun 2010, setelah merilis tiga album bersama Littlestar, aku memutuskan untuk keluar dari band tersebut ketika album ketiga dirilis, lalu aku dapat kesempatan kerja di Thailand,” ucap Fifan.

Tanpa memiliki band, Fifan merasa sulit untuk merilis karya baru dan akhirnya memutuskan untuk membentuk Atlesta sebagai nama panggung, memulai proyek musik solois saya di Thailand pada tahun yang sama.

Keputusan untuk beralih ke solo karir bukanlah langkah yang mudah, namun Fifan melihatnya sebagai tantangan yang menarik dan peluang untuk mengeksplorasi potensinya yang belum terungkap sepenuhnya. 

Ini adalah langkah besar yang membawa Fifan menuju bab baru dalam perjalanan bermusiknya, dengan harapan dapat mengeksplorasi berbagai genre, menciptakan karya yang lebih pribadi, dan memberikan warna baru dalam dunia musik Indonesia.

Arti dibalik Nama Atlesta

Fifan menceritakan bahwa pemilihan nama Atlesta sebagai nama panggungnya tidak memiliki makna khusus. Nama itu ditemuinya saat ia bersantai menikmati pantai di Bangkok, Thailand.

Image courtesy: Atlesta

"Awalnya, aku beli domain www.atlesta.com, ternyata belum ada yang pakai. Terus aku search di Google search engine, ternyata juga belum ada yang pakai nama itu. Aku beli, entah itu nanti jadi brand fashion atau mungkin coffee shop, yang penting aku beli dulu," ucap Fifan.

Karena belum ada yang menggunakan nama Atlesta di mesin pencari, Fifan akhirnya memutuskan untuk membeli domain tersebut di tahun 2011. Barulah di tahun 2012, Fifan memilih nama Atlesta untuk lagu yang Ia buat di Thailand, menjadi identitas artistiknya di awal tahun tersebut.

Mengalami Stuck dalam Bermusik 

Sama seperti musisi lain pada umumnya, Fifan juga pernah mengalami kebuntuan atau stuck dalam kreativitas. "Kadang-kadang, untuk mengatasi kebuntuan, aku benar-benar mematikan komputer, keluar dari ruang kerja, dan berbicara dengan orang-orang. Setelah itu, ketika aku kembali, biasanya ada sesuatu yang baru," ucap Fifan.

Baru-baru ini, Fifan juga memutuskan untuk mencoba hal baru dalam hidupnya dengan pengalaman yang begitu menyegarkan. Dia memilih untuk menghadiri konser "Ambyar" di Jawa Timur, sebuah langkah yang sama sekali baru baginya. Meskipun awalnya Ia tidak akrab dengan jenis musik tersebut, namun Fifan ternyata dapat menikmatinya.

Baca Juga: Sosok - Wake Up Iris! - Musik Bukan Sekadar Pekerjaan atau Hobi, Tetapi Makna Hidup

Image courtesy: Atlesta

“Padahal, sebelumnya aku nggak pernah mendengarkan lagu-lagu seperti itu sama sekali. Namun, beberapa minggu lalu, aku bersama teman-temanku memberanikan diri untuk hadir dalam acara semacam itu dengan line up yang benar-benar Ambyar,” ucap Fifan.

Pengalaman tersebut tidak hanya memberikan semangat baru bagi Fifan, tetapi juga memberikan inspirasi segar untuk pengembangan lagu-lagu bahasa Indonesia dalam proyek musiknya, Atlesta.

Menerjang Segala Rintangan demi Raih Mimpi

Bagi Fifan, kebahagiaan datang dari melakukan hal-hal sesuai dengan passion dan impian. Meskipun lelah dan stres, ia merasa puas karena memilih karir yang sesuai dengan keinginannya. Musik menjadi sarana bagi Fifan untuk berdiri sendiri dan mencari penghasilan, dan ia merasa bangga dengan mimpi yang Ia capai saat ini. 

“Musik bikin aku bisa bertahan hidup, terkadang terdengar klise, tetapi memang begitu adanya. Aku percaya bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan melalui proses yang panjang dan penuh tantangan,” ucap Fifan. 

Dukungan dari orang tua dan teman-teman menjadi elemen krusial dalam perjalanan musik Fifan. Tanpa dukungan tersebut, mungkin Atlesta tidak akan pernah tampil di panggung, melakukan tur, atau memiliki album. Fifan menekankan bahwa faktor-faktor tersebut, ditambah dengan tekad dan perjuangan, menjadi kunci kesuksesan dan kelangsungan karirnya.

Fifan Percaya bahwa mimpi harus diperjuangkan, ia berani merangkak, bahkan jungkir balik jika perlu, untuk menggapai ambisi bermusiknya. Sebab, menurut Fifan, sesuatu yang besar takkan didapatkan tanpa pengorbanan yang luar biasa.

"Selama 20 tahun lebih, aku memegang prinsip ini yang mengajarkanku banyak hal. Sederhananya, jadilah pencetus, bukan sekadar penerus. Itu, menurutku, adalah kunci fondasi kesuksesanku." tutup Fifan. 

Penulis: Tri Yuniwati Lestari

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!