Christabel Annora, seorang musisi muda berbakat sekaligus Dosen Universitas Surabaya yang sedang mengejar gelar doktor di Institut Teknologi Bandung (ITB), telah mengukir jejaknya sebagai salah satu talenta musik yang menjanjikan di Indonesia. Lahir dan besar di lingkungan yang penuh dengan semangat seni. 

Christabel menemukan cinta dan ketertarikannya terhadap musik sejak usia dini. Awal mula keterlibatannya dalam dunia musik tercetus ketika masih anak-anak, ditemani oleh piano keluarga yang menjadi harta berharga milik sang kakek. 

Photo by @shutterbeater_

Beranjak dari fondasi kecintaannya pada piano, Christabel kemudian mengembangkan bakatnya melalui kursus piano. Dorongan untuk mempelajari piano pun menjadi jembatan baginya untuk lebih mendalami dunia musik, maka tak mengherankan jika kecintaan Christabel  terhadap musik menjadikannya musisi saat dewasa.

Meniti karir bermusik di dunia professional 

Album perdana Christabel berjudul 'Talking Days' dirilis pada 14 Mei 2016. Christabel juga sempat tampil dalam sesi live Payung Teduh dan bergabung sebagai additional player dalam perayaan HUT Slank ke-35 pada 23 Desember 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. 

Meskipun musik karya Christabel Annora sering disebut sebagai musisi bergenre folk, sebenarnya jangkauan genre musik yang dia hadirkan sangat beragam. Dalam karya-karyanya, Christabel dengan kerap menggabungkan elemen-elemen dari genre pop, jazz, semi orchestra, dan lain sebagainya. Meski demikian, sejumlah media masih cenderung mengkategorikannya sebagai musisi folk. 

Hal ini dapat ditelusuri kembali pada awal karirnya ketika Christabel memperkenalkan album pertamanya di sebuah acara Folk Music Festival. Saat itu, performa dan penampilannya yang kuat dalam festival tersebut mungkin menciptakan kesan bahwa genre folk mendominasi karya-karyanya. 

Photo by @djionk.aditya_1

“Mungkin karena dulu rilis album pertama, rilisnya di Folk Music Festival, mungkin karena itu brandingnya jadi folk, padahal aku main genre pop, jazz, semi orchestra, dan genre lainnya juga,” kata Christiabel.

Sebagai seorang penyanyi, Christiabel tentu tidak lepas dari sosok yang diidolakan dan mampu menginspirasinya dalam bermusik. Diantara idola sekaligus inspirasinya adalah grup musik legendaris dari Amerika yaitu The Carpenters dan penyanyi legendaris Indonesia Chrisye. Ia menyebutkan bahwa kedua musisi tersebut adalah favoritnya dari dahulu hingga kini.

“Aku tuh paling suka dengerin The Carpenters, kalau penyanyi lokal aku suka Chrisye terutama album tahun 70an dan 80an itu aku dengerin banget,” lanjut Christiabel.

Cinta dan Edinburgh menjadi inspirasi Christiabel

Dalam mengarungi jalan karir sebagai musisi, setiap perjalanan tidak selalu diwarnai oleh kemudahan. Christabel yang menjalani profesinya sebagai musisi paruh waktu, turut menghadapi sejumlah tantangan yang melekat pada gaya hidupnya. 

Salah satu kesulitan utama yang dihadapinya adalah tugas rumit untuk mengatur waktu di tengah-tengah kesibukannya kuliah S3. Oleh karena itu, Christabel perlu memiliki keterampilan manajemen waktu yang sangat baik agar dapat menghadapi pekerjaannya dengan efisien.

“Supaya bisa menjalani profesi sebagai musisi di tengah-tengah kesibukanku, aku harus mencari waktu yang tepat, jadi aku ambil project musik yang sanggup diambil di tengah kesibukan mengajar dan studi S3,” kata Christiabel.

Christiabel juga sempat terinspirasi dari kota Edinburgh yang pernah ditinggalinya selama satu tahun. Awal kedatangannya ditandai dengan tantangan, di mana keterbatasan sumber daya menjadi hambatan dalam proses mencipta lagu. 

Namun, berkat keberanian dan tekadnya, Christabel terlibat dalam sebuah organisasi musik di kampusnya. Perubahan ini membuka pintu bagi eksplorasi kreatifnya, memungkinkannya untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Selama masa tinggalnya di Edinburgh, Christabel berhasil menciptakan sebuah album yang mencerminkan liku-liku dan keindahan hidupnya di negeri perantauan tersebut. 

“Karena jauh dari rumah, di Edinburgh aku bikin album yang lagu-lagunya banyak terinspirasi dari kisahku sendiri, misalkan menceritakan tentang natalan di Edinburgh dan kisahku yang saat itu menjalani Long Distance Relationship (LDR),” ungkapnya seraya terkekeh.

Sebagai seseorang yang sangat mengamati perkembangan musik, Christiabel juga mengungkapkan bahwa musik tidak harus dikategorikan dalam genre tertentu. Baginya, sebuah lagu bisa saja memuat lebih dari 1 genre, karena musik sendiri sangat bebas menyesuaikan kreativitas sang musisi. Perkembangan musik juga dinilai lebih fleksibel dengan selera masyarakat dan perkembangan zaman.

Kecintaannya terhadap dunia musik juga diwujudkan dalam penelitiannya selama studi S3, penelitiannya seputar representasi visual musik memperhatikan bagaimana musik terus berkembang. Karena fokus utama penelitiannya adalah lagu tradisional anak-anak, ia berharap kedepannya lagu tradisional anak-anak dapat dikenal dan dinikmati lebih banyak orang.

“Objek penelitian aku kan lagu tradisional dolanan (mainan) anak-anak, aku punya keinginan menggali lebih dalam lagu ini supaya dapat diterima masyarakat secara auditori maupun visual,” lanjutnya.

Manifest anything you want and believe in it!

Menurut Christabel, dalam menghadapi berbagai pilihan dalam hidup, penting untuk meluangkan waktu untuk mengejar hal-hal yang benar-benar kita sukai. Baginya, kunci utama untuk menjaga semangat hidup adalah memberi perhatian khusus pada aspirasi dan keinginan pribadi. 

Sebagai saran praktis, Christabel menganjurkan penyusunan wish-list yang berisi berbagai hal yang diinginkan. Lebih dari sekadar merencanakan, wish-list ini menjadi suatu panduan yang menyegarkan dan mengingatkan kita pada tujuan-tujuan pribadi yang mungkin terabaikan dalam rutinitas sehari-hari. 

Dengan menyusun rencana untuk mewujudkan poin-poin dalam wish list tersebut, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup, menjaga semangat, dan merayakan setiap langkah dalam perjalanan kita.

“Kalau aku biasanya menyusun wish-list, karena belum tau kan list ini terwujud atau tidak, lalu aku cari cara dan waktu yang bisa aku wujudkan tanpa mengganggu pekerjaan utamaku,” tutupnya.

Melalui karya-karya indahnya, dia tidak hanya memikat hati dengan melodi modern namun juga dengan sentuhan hangat khas Indonesia. Sebuah perpaduan sempurna antara kecintaan pada warisan budaya dan kreativitas musikal yang membuktikan bahwa musik Indonesia tetap hidup dan berkembang di tangan generasi muda seperti Christabel.