Bandara Internasional Dubai (DXB) telah lama menjadi pusat utama untuk lalu lintas udara internasional, menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia dalam hal jumlah penumpang. Dengan pertumbuhan terus-menerus dalam industri penerbangan, terutama di wilayah Timur Tengah, DXB mengalami tekanan untuk memperluas dan meningkatkan kapasitasnya guna menangani lonjakan penumpang yang diharapkan dalam beberapa tahun mendatang. 

Oleh karena itu, pada awal 2020-an, otoritas bandara Dubai mengumumkan rencana perluasan besar-besaran untuk DXB, dengan proyek ini diperkirakan akan menghabiskan biaya antara 1,5 miliar euro hingga 2,5 miliar euro.

Baca Juga: Mesin pemilah sampah buatan siswa Indonesia terkenal sampai Jepang

CEO Bandara Internasional Dubai (DXB), Paul Griffiths, mengungkapkan rencana ini dalam sebuah pernyataan pada akhir 2023, menekankan pentingnya mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas udara yang diharapkan dalam lima hingga tujuh tahun ke depan. 

Griffiths menegaskan bahwa rencana perluasan ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa DXB tetap menjadi pusat utama bagi penerbangan internasional dan memenuhi permintaan penumpang yang terus meningkat.

Rencana perluasan DXB ini melibatkan berbagai aspek, termasuk penambahan ruang tunggu yang lebih luas dan nyaman, peningkatan meja check-in dan tempat duduk, serta pengenalan teknologi keamanan baru yang lebih efisien dan tidak mengganggu. 

Selain itu, rencana ini juga mencakup pengoptimalan fasilitas makanan dan restoran di setiap terminal, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang.Namun, seiring dengan rencana perluasan DXB, fokus juga tertuju pada pengembangan Bandara Internasional Al Maktoum (DWC), yang saat ini merupakan hub kedua di Dubai. 

Meskipun DWC saat ini hanya menangani sebagian kecil dari lalu lintas udara kota tersebut, para pengembang yakin bahwa dengan investasi yang tepat, bandara ini dapat menjadi salah satu bandara terbesar di dunia. Proyek pengembangan DWC sebelumnya ditunda, tetapi dengan rencana baru yang diumumkan, proyek ini diharapkan akan segera dimulai kembali.

Tahap pertama proyek pengembangan DWC akan meningkatkan kapasitas bandara hingga sekitar 130 juta penumpang per tahun, dengan luas pengembangan keseluruhan mencakup area seluas 56 kilometer persegi. 

Baca Juga: Bali resmi pungut pajak elektronik Rp150.000 untuk turis

Dubai South, sebuah proyek pengembangan utama perkotaan, juga telah memberikan bocoran tentang proyek tersebut di media sosial mereka, menegaskan bahwa DWC akan menjadi lokasi bandara terbesar di dunia setelah selesai dibangun. Selain itu, infrastruktur transportasi multimoda yang terintegrasi diharapkan akan menghubungkan DWC dengan pusat-pusat transportasi lainnya di Dubai, menciptakan aksesibilitas yang lebih baik bagi penumpang.

Meskipun rencana ini menjanjikan peningkatan signifikan dalam kapasitas bandara dan layanan bagi penumpang, dampak lingkungan dari ekspansi ini juga menjadi perhatian. DXB sendiri telah menghasilkan jumlah emisi karbon dioksida yang signifikan, dengan 16,65 juta metrik ton CO2 dilepaskan ke atmosfer pada tahun 2019. 

Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk memperhitungkan dan mengurangi dampak lingkungan dari perluasan bandara ini sambil memastikan keseimbangan yang baik antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Jika Connx People suka dengan artikel ini, jangan lupa untuk share! Ayo baca artikel di Connx.id lainnya dan dapatkan pengalaman membaca berbeda dari yang lain. Di sini kamu bisa kumpulkan koin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.