Provinsi Bali semakin dekat untuk miliki moda transportasi massal berjenis Light Rail Transit (LRT) setelah proses studi kelayakan atau feasibility study rampung dikerjakan. Proyek dengan nilai investasi sebesar 876 juta dollar AS atau Rp 14,19 triliun ini nantinya akan miliki lintasan sepanjang 6,04 kilometer di tahap 1A pembangunannya. Lintasan ini akan menyambungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kawasan wisata Sunset Road. Pembangunan LRT Bali tahap 1A ini akan miliki 5 stasiun pemberhentian, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Pura Desa Adat, Central Park dan Sunset Road.

Image by instagram/smahendrajaya89

Meski demikian menurut penuturan Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya belum dapat memastikan kapan tepatnya groundbreaking akan dilakukan. Namun pihaknya berharap hal itu dapat dilakukan dalam waktu yang dekat.

Nantinya proyek LRT Bali akan dibangun di bawah tanah (underground). Dikutip dari Kompas.com, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub RI Risal Wasal menyatakan bahwa untuk tahap 1A, LRT Bali akan fully underground. Lebih lanjut Risal Wasal mengatakan bahwa konstruksi model underground tentu akan memakan biaya lebih mahal ketimbang model layang (atgrade). Namun begitu, hal itu dapat menghindarkan pembangunan dari masalah sosial, pembebasan lahan dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan biaya yang justru lebih tinggi lagi. Keputusan ini menurut Risal sudah melalui kajian studi kelayakan dan sudah direview baik oleh Kementerian Perhubungan, juga oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). 

Image by KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN mengatakan bahwa pembangunan bawah tanah ini adalah opsi yang harus diambil meskipun biayanya bisa sampai tiga kali lipat lebih mahal ketimbang konstruksi di atas tanah. Hal ini sebab terdapat beberapa aturan di Provinsi Bali yang tidak bisa dilanggar, salah satunya dimana tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi dari pohon kelapa atau lebih tinggi dari 15 meter sesuai peraturan yang berlaku.

Rencana pembangunan LRT Bali ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk kemacetan yang semakin parah di Provinsi Bali. Seiring dengan meningkatnya pariwisata di Bali, mobilitas di jalan raya akan jadi masalah yang timbulkan kemacetan di beberapa titik sibuk Bali. Melihat kondisi tersebut, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan bahwa saat ini Bali sangat membutuhkan moda transportasi massal modern.

Dalam jangka Panjang, LRT Bali yang termasuk dalam proyek Bali Urban Rail ini direncakan untuk menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Seminyak dan lalu berlanjut sampai ke Canggu dengan total jarak 20 kilometer.