European Space Agency (ESA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) baru saja meluncurkan satelit hasil kolaborasinya. EarthCARE atau Earth Cloud, Aerosol and Radiation Explorer nantinya akan membantu peneliti dalam memantau dan menganalisis tentang perubahan iklim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti awan, aerosol hingga radiasi.

Image by x.com/esa_eo

EarthCARE diluncurkan menggunakan fasilitas SpaceX, yakni Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Selasa (29/5). Direncanakan bahwa satelit seberat dua ton ini akan mengorbit pada bumi di ketinggian 400 kilometer selama tiga tahun.

Direktur Program Pengamatan Bumi dari ESA, Simonetta Cheli mengatakan "EarthCARE adalah misi penelitian ESA yang paling kompleks hingga saat ini. Pengembangannya, hingga kini diluncurkan itu berkat Kerjasama yang erat dengan JAXA dan seluruh tim industri luar angkasa yang terlibat." 

Image by ESA

Lebih lanjut Manajer Proyek untuk Radar Pemrofilan Awan JAXA, Eiichi Tomita menambahkan bahwa EarthCARE akan meningkatkan ketepatan dalam menangkap pola iklim global dan memungkinkan untuk memetakan prediksi yang lebih baik dibarengi dengan perhitungan mitigasi yang diperlukan.

Meskipun diketahui jika awan memainkan peran yang sangat penting dalam pemanasan dan pendinginan atmosfer, awan tetap jadi salah satu ketidakpastian terbesar bagaimana hal itu menggerakan iklim bumi di masa depan.