Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● September 26, 2022

Penulis yang Menciptakan Istilah 'Metaverse' akan Membangun Dunia Virtualnya Sendiri

● Tech 5.0 2 2,7k bm-ic share-ic

Istilah metaverse banyak dilontarkan beberapa waktu kebelakang ini. Terlebih karena Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg dan membawahi berbagai media sosial ternama seperti Instagram dan Facebook, dan juga membawahi aplikasi messaging WhatsApp itu sangat menggebu gebu dalam mempromosikan impian dunia virtualnya. Mungkin kamu juga muak mendengar istilah itu dilempar kesana kesini tanpa semua orang benar-benar memahami apa itu metaverse sesungguhnya. Konser di  metaverse, fashion week di metaverse, bahkan Chipotle memberikan layanan sehingga kamu bisa ‘menyantap’ kudapan di dalam metaverse. Tapi meskipun Meta menjadi pihak yang memonopoli dunia seputar metaverse ini, mereka bukan sosok yang menciptakan istilah tersebut.

Orang yang menciptakan istilah ‘metaverse’ tidak lain adalah Neal Stephenson. Penulis Amerika itu pertama kali menciptakan istilah tersebut dalam novel fiksi ilmiahnya tahun 1992 berjudul “Snow Crash”, untuk menggambarkan lingkungan virtual perkotaan yang digunakan karakternya melalui terminal komputer dan kacamata VR.

Namun sekarang, tampaknya Stephenson ingin membuat dunia fiksinya menjadi kenyataan. Awal bulan ini, dia mengumumkan bahwa dia akan terjun sendiri ke dunia maya dengan Lamina1, sebuah perusahaan yang dia dirikan bersama dengan pegiat crypto dan pendiri Bitcoin Foundation Peter Vessenes.

Image via Lamina1

Lebih khusus lagi, Lamina1 bertujuan untuk menyediakan "perancah" bagi kreator independen untuk membangun metaverse yang lebih egaliter daripada yang dibuat oleh perusahaan seperti Meta (Meta telah mengeluarkan $10 miliar dolar AS hingga saat ini, dalam upayanya untuk memonopoli kehidupan online masyarakat dunia). “ Neal seolah turun dari gunung seperti Gandalf [di LOTR],” kata Rony Abovitz, penasihat strategis Lamina1, dalam wawancara baru-baru ini dengan Wired. “Untuk mengembalikan metaverse ke tatanan yang terbuka, terdesentralisasi, dan kreatif.”

Bagi mereka yang pernah membaca Snow Crash mungkin ada sedikit kekhawatiran mendengar Stephenson memasuki permainan metaverse, mengingat konsepsi teknologinya pada pertengahan 90-an berkisar pada eksploitasi hiper kapitalis dan virus pengontrol pikiran yang didistribusikan dalam bentuk obat adiktif. Konsep itu benar-benar distopia, meskipun tidak begitu berbeda dari kenyataan dunia saat ini, 30 tahun setelah buku tersebut diterbitkan. Berbicara kepada Financial Times awal bulan ini, bagaimanapun, Stephenson terdengar jauh lebih cerah tentang masa depan.

“Saya semakin berpandangan bahwa teknologi, dengan beberapa pengecualian, tidak benar-benar distopia atau utopis,” katanya kepada surat kabar itu. "Justru orang-orang lah yang distopia dan utopis." 

Pada catatan yang lebih serius, ada kekhawatiran bahwa Stephenson menguangkan ketenarannya untuk membangun hype untuk platform barunya yang terdesentralisasi. Namun, di masa lalu, dia benar-benar muak untuk terburu-buru mengubah konsep metaverse-nya menjadi produk kapitalis perusahaan. Terlebih, visinya untuk metaverse yang universal - dimana ia tidak dikendalikan oleh satu perusahaan mana pun - tampak seperti alternatif yang menyegarkan untuk menyaingi metaverse yang mendominasi seperti yang dibuat Meta.

Akankah Lamina1 benar-benar berhasil mewujudkan mimpi ini, mengingat mereka memasuki industri yang didominasi oleh perusahaan miliaran dolar?

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

photo profile

Muhammad Fiqih Aulia Dalimunthe

artikelnya mantep banget ini, saya akhirnya jadi tau tentang apa yang disebut sebagai 'metaverse'

23 May 2023

photo profile

cucu nuraidah

termksh connx.artikel nya bagus coin nya pun dpat..dan reward nya sdah dapat jga.

17 April 2023

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!