Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 41

by Connx ● November 01, 2023

Studi MIT: Anak kedua memiliki potensi menjadi trouble maker

● Society 5.0 0 851x bm-ic share-ic

Dalam sebuah keluarga, anak pertama sering dianggap sebagai pemimpin, orang yang bijaksana dan bertanggung jawab. Sementara anak kedua kadang-kadang dianggap sebagai pembangkang hingga pembuat masalah atau trouble maker. Meskipun stereotip ini mungkin tidak selalu berlaku, beberapa penelitian dan pengamatan keluarga telah memberikan wawasan mengapa anak kedua kadang-kadang cenderung lebih siap menghadapi tantangan dan konflik. 

Dalam sebuah studi yang dipimpin oleh ekonom Massachusetts Institute of Technology (MIT), Joseph Doyle, disimpulkan bahwa secara umum anak kedua, terutama anak laki-laki, cenderung menjadi pembuat masalah terbesar dalam keluarga. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak ini tidak hanya cenderung menyusahkan orang tua mereka, tetapi juga cenderung bermasalah di sekolah dan hukum.

"Saya menemukan hasil yang luar biasa bahwa anak-anak sulung, dibandingkan dengan saudara tertuanya, cenderung berakhir di penjara, diskors di sekolah, dan terlibat dalam kasus kenakalan remaja," ungkap Doyle dikutip dari Southern Living.

Untuk mendapatkan kesimpulannya, Doyle menganalisis kumpulan data dari berbagai keluarga di Denmark dan negara bagian Florida. Meskipun terdapat perbedaan besar berdasarkan kondisi geografis dan lingkungan, penemuan Doyle dalam penelitian ini disebut sebagai “hasil yang sangat konsisten”.

"Dalam keluarga dengan dua anak atau lebih, anak laki-laki kedua memiliki kemungkinan 20 hingga 40 persen lebih besar untuk tidak disiplin di sekolah dan masuk ke dalam sistem peradilan pidana dibandingkan dengan anak laki-laki pertama, bahkan jika kita membandingkan saudara kandung. Data ini memungkinkan kita untuk memeriksa berbagai potensi mekanisme, dan bukti-bukti tersebut mengesampingkan perbedaan dalam kesehatan saat lahir dan kualitas sekolah yang dipilih untuk anak-anak," tambah Doyle.

Meskipun dijelaskan demikian, para peneliti tidak menemukan bukti bahwa kondisi kesehatan anak atau kondisi finansial orang tua dapat menyebabkan kenakalan yang cenderung dilakukan anak kedua. Sebaliknya, mereka percaya bahwa "perbedaan perhatian orang tua" menjadi potensi faktor yang berkontribusi terhadap kesenjangan kenakalan di seluruh urutan kelahiran.

Walaupun anak kedua berpotensi menjadi “trouble maker”, sangat penting untuk menghindari generalisasi berlebihan. Faktanya, banyak anak kedua tumbuh menjadi individu yang tangguh, kreatif, dan sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan mendukung perkembangan anak-anak mereka, terlepas dari urutan kelahiran mereka. Pada akhirnya, semua anak memerlukan cinta, perhatian, dan dukungan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!