Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 38

by Connx ● October 31, 2023

Penampakan sungai Bengawan Solo dipenuhi eceng gondok

● Environment 5.0 0 638x bm-ic share-ic

Selama lebih dari satu bulan, sungai Bengawan Solo yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menampakkan fenomena yang tak biasa. Diketahui, permukaan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tertutup oleh tanaman eceng gondok hingga mencapai lima kilometer.

Melansir dari Kompas, Maryadi Utama selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengungkapkan tersebarnya eceng gondok di penjuru sungai Bengawan Solo berasal dari tanaman eceng gondok yang menumpuk di hulu sungai Bojonegoro. Disamping itu, pakar fisiologi hewan dan ekotoksikologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Dewi Hidayati mengatakan meledaknya populasi eceng gondok di sungai Bengawan Solo kemungkinan disebabkan oleh faktor pencemaran bahan organik.

"Kelebihan bahan organik tersebut mungkin berasal dari kegiatan di daratan, misal sisa industri olahan pangan, restoran, sisa pakan dari tambak-tambak, sampah organik rumah tangga, dan sebagainya," jelas Prof Dewi Hidayati, dikutip dari Kompas.

Melihat kondisi Sungai Bengawan Solo yang tertutup oleh eceng gondok membuat masyarakat sekitar merasa resah. Berangkat dari keresahan ini 500 relawan yang berasal dari 67 organisasi berbeda termotivasi untuk melakukan aksi pembersihan Sungai Bengawan Solo. Mereka memahami bahwa fenomena ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga berkaitan dengan ekosistem bawah air yang ada di Sungai Bengawan Solo.

Universitas Bojonegoro (Unigoro) bersama IDFos Indonesia, Ademos Indonesia, Forum Gandong Indonesia, dan GELAR melaksanakan program pembersihan Sungai Bengawan Solo yang dilakukan pada hari Minggu (29/10) kemarin. Koordinator Aksi, Rizal Zubad Firdausi mengungkapkan fenomena eceng gondok di tahun ini cukup parah lantaran seluruh aliran sungai Bengawan Solo tertutupi eceng gondok.

“Fenomena (eceng gondok) tahun ini yang cukup parah,” ungkap Rizal dikutip dari Ipol.id.

Selain mengganggu ekosistem air, eceng gondok juga memiliki potensi untuk menyumbat pintu air saat musim hujan tiba yang dapat mengakibatkan dampak serius seperti banjir di wilayah pemukiman. Rizal menegaskan dengan aksi pembersihan ini diharapkan bisa menyadarkan pemerintah sekaligus masyarakat di kawasan Sungai Bengawan Solo untuk memperhatikan kondisi lingkungan Sungai Bengawan Solo.

“Harapan kami kedepan masyarakat, jika menemukan bibit-bibit eceng gondok ini agar segera diambil, sebelum eceng gondok itu bertumbuh lebih banyak lagi,” tutup Rizal.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!