Gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) per Januari 2024 dipastikan mengalami peningkatan, melibatkan PNS (Pegawai Negeri Sipil), anggota TNI-Polri, dan pensiunan, meski peraturan yang mengatur kenaikan gaji belum diterbitkan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, melalui akun Twitter pada Selasa, 1 Januari 2024. Meskipun hingga saat ini, baik peraturan pemerintah maupun peraturan presiden yang mengatur kenaikan belum diterbitkan, kebijakan kenaikan gaji PNS tetap berlaku mulai 1 Januari 2024. 

"Sebagaimana Presiden Jokowi telah sampaikan sebelumnya, kenaikan gaji pada tahun 2024 untuk PNS, anggota TNI/Polri, pensiunan, tunjangan Veteran, dan PPPK berlaku mulai 1 Januari 2024," tegas Yustinus.

Yustinus menyatakan bahwa saat ini pemerintah sedang dalam tahap penyelesaian peraturannya. Meskipun peraturan tersebut belum final, ia memastikan bahwa kenaikan gaji untuk 1 Januari 2024 tetap berlaku. Prosedur rapel akan diterapkan, artinya pembayaran hak akan dilakukan sejak 1 Januari 2024, meskipun secara bersamaan dengan penerbitan aturan resmi.

"Diharapkan seluruh ASN/PNS tetap tenang. Hak-hak akan tetap dibayarkan mulai 1 Januari 2024 melalui prosedur rapel, seperti yang telah dilakukan sebelumnya," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengumumkan kenaikan gaji untuk ASN sebesar 8 persen, serta 12 persen untuk pensiunan. Untuk mendukung kenaikan gaji PNS, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp52 triliun.

Dalam rincian anggaran, pemerintah menyediakan tambahan dana sekitar Rp17 triliun untuk gaji pensiunan, Rp9,4 triliun untuk kenaikan gaji PNS pusat, dan Rp25 triliun untuk PNS daerah. Meski regulasi resmi belum tersedia, kenaikan gaji ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para ASN dan pensiunan di Indonesia.