Tidak ada yang bisa meragukan pengaruh “Guitar Hero” dalam industri permainan video dan dunia musik. Dengan memadukan sensasi bermain game dan kecintaan terhadap musik, “Guitar Hero” telah menjadi salah satu waralaba terbesar dalam sejarah permainan video. Setelah absen selama delapan tahun, “Guitar Hero” siap untuk membuat comeback yang diantisipasi oleh para penggemar setianya. 

Rencana ini sempat dibicarakan oleh CEO Activision Bobby Kotick pada awal proses akuisisi antara Activision dengan Microsoft. Sang CEO berbincang dengan Phil Spencer selaku bos Xbox untuk mengembangkan game baru dari seri terpopuler nya. Kotick berharap setelah proses akuisisi selesai, rencananya tersebut bakal terealisasi.

Merujuk pada Hybebeast, Bobby Kotick mengisyaratkan kembalinya game ini dalam sebuah pertemuan dengan para karyawan Activision-Blizzard. Ia menyinggung tentang apa yang akan terjadi pada game dalam 10 tahun ke depan saat dia melihat kembali katalog Activision yang terdiri dari “Pitfall”, “River Raids”, “Kaboom!” dan “Guitar Hero”. 

"Kemunculan kembali Guitar Hero dan hal-hal lainnya tidak akan mungkin terjadi tanpa berbagai jenis sumber daya. Jadi, Anda tahu, kemungkinan tak terbatas untuk masa depan yang sangat menarik," ungkap Bobby Kotick.

Selain berdiskusi mengenai kembalinya seri game tersebut, pertemuan tersebut juga membahas mengenai proses akuisisi antara 2 perusahaan gaming besar, yakni Activision dengan Microsoft. Proses akuisisi yang sudah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun ini akan segera selesai dalam waktu dekat. Bobby Kotick menyatakan dengan adanya akuisisi ini, Activision akan mencetak sebuah pencapaian baru di bidang teknologi video game, terlebih dengan riset yang dijalankan oleh Microsoft mengenai teknologi AI.

"Sebagian besar dari apa yang saya lihat di Microsoft adalah penelitian. Dan mereka melakukan pengembangan di bidang-bidang yang luar biasa. Jadi, bisa memanfaatkan kemampuan AI dan pembelajaran mesin mereka, analisis data, cara-cara baru untuk berpikir tentang grafik - saya hanya melihat potensi tak terbatas untuk apa yang kami lakukan," tambah Kotick.