Selandia Baru, yang sebelumnya diharapkan akan menjadi negara pertama yang sepenuhnya bebas rokok, kini menghadapi kegagalan dalam upaya tersebut. Langkah-langkah keras pemerintah untuk menghentikan kebiasaan merokok telah diputar balik oleh pemerintahan konservatif baru di bawah kepemimpinan perdana menteri Christopher Luxon.

Sebelumnya, Selandia Baru telah merancang undang-undang yang bertujuan untuk menghentikan penjualan rokok kepada individu yang lahir setelah tahun 2008. Namun, keputusan baru ini menghapuskan undang-undang tersebut sebelum diberlakukan, dengan alasan kekhawatiran akan meningkatnya perdagangan rokok ilegal.

Baca Juga: Dilarang beredar, WHO peringatkan bahaya vape aneka rasa

Perdana Menteri Luxon, sementara mengakui bahwa langkah ini akan mengurangi pendapatan dari pajak rokok, menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah motivasi utama di balik kebijakan tersebut. Namun, keputusan ini telah menuai kritik tajam dari kelompok-kelompok kesehatan masyarakat, yang menganggapnya sebagai kemenangan bagi industri tembakau dan sebagai kerugian besar bagi kesehatan masyarakat.

Kelompok anti-rokok, seperti Koalisi Kesehatan Aotearoa, mengecam keputusan tersebut sebagai penghinaan bagi negara dan menyatakan bahwa keuntungan bagi industri tembakau akan meningkat dengan mengorbankan nyawa warga Selandia Baru.

Selain itu, keputusan ini juga menggarisbawahi potensi munculnya pasar gelap rokok yang tidak dikenai pajak sebagai dampak dari larangan tersebut. Undang-undang yang direncanakan untuk memangkas jumlah pengecer rokok secara signifikan dan mengurangi jumlah orang yang menggunakan produk tembakau kini telah dibatalkan.

Baca Juga: Kenaikan tarif cukai tembakau dipastikan naik 10% per Januari 2024

Meskipun tingkat perokok dewasa di Selandia Baru relatif rendah, hanya delapan persen, pemerintah sebelumnya memiliki visi untuk menciptakan negara yang sepenuhnya bebas dari rokok. Namun, harapan tersebut kini terkikis oleh keputusan baru pemerintah, yang menggagalkan upaya Selandia Baru untuk menjadi pelopor dalam perang global melawan merokok.

Dengan demikian, Selandia Baru harus menghadapi kenyataan bahwa impian menjadi negara pertama yang anti-rokok telah sirna, dan tantangan melawan kebiasaan merokok tetap menjadi prioritas bagi negara ini dalam upaya menjaga kesehatan masyarakatnya.

Jika Connx People suka dengan artikel ini, jangan lupa untuk share! Ayo baca artikel di Connx.id lainnya dan dapatkan pengalaman membaca berbeda dari yang lain. Di sini kamu bisa kumpulkan koin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.

 

Sumber: Liputan6