Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 42

by Connx ● April 09, 2024

Produsen popok bayi beralih ke popok lansia, karena angka kelahiran terus menurun

● Business 5.0 1 120x bm-ic share-ic

Oji Nepia, sebuah merek terkenal dalam produksi popok bayi, mengumumkan langkah mengejutkan untuk beralih memproduksi popok dewasa. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kian rendahnya angka kelahiran di Jepang. Oji Nepia, yang merupakan bagian dari Oji Holdings, perusahaan pulp dan kertas terkemuka di Jepang, menyatakan akan menghentikan produksi popok bayi dan anak pada bulan September 2024 karena permintaan yang menurun tajam.

Menurut laporan dari Independent, penjualan popok bayi telah mengalami penurunan yang signifikan dari 700 juta pada tahun 2001 menjadi hanya 400 juta tahun ini. Penurunan permintaan ini terkait erat dengan angka kelahiran yang terus menurun di Jepang, sementara populasi lanjut usia terus bertambah.

Baca Juga: Jepang resmi tergelincir ke dalam resesi

Dalam satu dekade terakhir, angka kematian di Jepang selalu melebihi angka kelahiran, menciptakan ketidakseimbangan demografi yang semakin memprihatinkan. Pada tahun 2023, Jepang mencatat hanya 758.631 kelahiran, menandai penurunan sebesar 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini merupakan rekor kelahiran terendah sejak abad ke-19.

Seorang juru bicara dari Oji Holdings mengatakan bahwa penurunan permintaan popok bayi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya angka kelahiran. Sebagai tanggapan, perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi produk sanitasi untuk lansia, termasuk popok dewasa. Mereka berharap produk-produk ini akan digunakan secara luas di panti jompo dan fasilitas umum lainnya.

Meskipun Oji Nepia akan menghentikan produksi popok bayi untuk pasar Jepang, mereka akan tetap memproduksi dan memasarkan produknya di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia, di mana permintaan terus meningkat.

Baca Juga: Guncangan Dahsyat: Taiwan Dilanda Gempa M 7,7 dengan Kerusakan dan Korban

Jepang masih berjuang untuk mengatasi krisis demografi yang semakin memburuk dengan berbagai upaya, namun hasilnya belum memuaskan. Pada tahun 2022, populasi anak di bawah usia 15 tahun di Jepang mencakup kurang dari 12 persen dari total populasi, sementara penduduk lanjut usia (di atas 65 tahun) mencakup hampir 30 persen.

Langkah yang diambil oleh Oji Nepia menandai perubahan signifikan dalam industri dan menunjukkan dampak yang mendalam dari perubahan demografi terhadap pasar dan pola konsumsi. Meskipun belum jelas apakah langkah ini akan menjadi tren di industri, perubahan ini memperlihatkan adaptasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan demografi yang semakin rumit.

Jika Connx People suka dengan artikel ini, jangan lupa untuk share! Ayo baca artikel di Connx.id lainnya dan dapatkan pengalaman membaca berbeda dari yang lain. Di sini kamu bisa kumpulkan koin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

photo profile

adi

Bagus

14 April 2024

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!