Tiga tahun setelah terakhir kali acara Burning Man digelar, kuil untuk acara festival seni itu terungkap untuk tahun ini dengan nama “Temple of the Heart.”

“Temple of the Heart” atau Kuil Hati berbentuk seperti bunga gurun dalam keadaan terbalik, dengan batangnya melambai ke langit. Dirancang oleh seniman Ela Madej dan co-lead Reed Finlay, kuil ini mengeluarkan perasaan seperti berada dekat dengan hati—sesuai dengan namanya— yang memeluk mereka yang mencari kenyamanan atau sedang berduka.

Berfungsi sebagai ruang yang aman dan sebagai jam matahari, bunga arsitektur ini dipenuhi dengan motif bunga yang mengambil inspirasi dari Eropa Timur yang dapat dilihat dari jarak dekat maupun jarak jauh. Pada malam hari, area tersebut akan bersinar dengan cahaya yang lembut dan menyambut, menjadi tanda suar di tengah padang pasir yang membentang.

Image via Burning Man Project

Kuil ini ditempatkan pada dasar 12 bintang, dengan "Heart Chamber" yang menempati ruang pertemuan utama.

Di tengah Heart Chamber terdapat "Rose Altar" yang kompleks, yang akan diberi backlit untuk memberikan perasaan hangat. Inilah tempat yang didekasikan sebagai communal healing atau penyembuhan komunal, sebuah situs untuk memproses kesedihan dan berhubungan kembali dengan emosi. Sedangkan altar utama Burning Man akan dihiasi dengan sekitar 100 mawar berukuran besar dan sedang yang dirangkai oleh relawan, mengundang orang yang tidak memiliki pengalaman konstruksi dan pembangunan untuk dapat berpartisipasi dalam hal besar.

Image via Burning Man Project

Pengunjung dapat memasuki Temple of the Heart melalui salah satu dari empat pintu masuk, masing-masing dikelilingi oleh pagar dan gerbang yang membentuk halaman di sekitar bangunan utama. Begitu masuk, mereka dapat memasuki “Outer Ring”, yang dihiasi dengan 12 ceruk lengkap dengan tempat duduk, yang dimaksudkan sebagai ruang untuk relaksasi, keheningan, dan refleksi.

Kuil ini sengaja dibuat sederhana dalam skalanya, dengan tujuan dapat memberi jalan untuk banyak komunitas memberikan persembahan tanpa mendorong [kuil] ini untuk menjadi lebih besar dari sebelumnya,” Proyek Burning Man menjelaskan. 

Image via Burning Man Project

Hal ini memungkinkan “Temple of the Heart” untuk menjembatani antara tradisi dan kesadaran lingkungan. Dengan demikian, kuil tersebut menyisakan ruang semi-privat untuk pengunjung menikmati refleksi yang tenang.

“The Burning Man Temple adalah tempat paling luar biasa untuk berbagi, berduka, dan merayakan secara mendalam,” catat Finlay, co-lead desain, dilansir dari DesignTaxi. “Dan kami merasakan tanggung jawab besar untuk menyediakan ruang yang menghormati pengalaman mendalam tersebut.”

Image via Burning Man Project

Burning Man Festival adalah sebuah acara tahunan yang berlangsung di Nevada, Amerika Serikat. Acara ini dikenal karena komunitas yang berpusat pada kreativitas, seni, dan pengalaman pribadi, dan sering digambarkan sebagai pertemuan besar bagi orang-orang yang berbagi minat dan filosofi serupa. Setiap tahun, partisipan membangun sebuah kota terbuka yang disebut Black Rock City untuk menjadi tuan rumah acara, yang mencakup berbagai jenis pertunjukan, instalasi seni, dan aktivitas komunitas. Nama acara tersebut berasal dari upacara puncaknya: pembakaran simbolis patung kayu besar, yang disebut Man, yang terjadi pada malam terakhir Burning Man Festival, yaitu Sabtu malam sebelum Hari Buruh di AS.

Acara Burning Man Festival tahun ini akan berlangsung di Nevada sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dari 27 Agustus hingga 4 September. Penyelenggara akan segera meluncurkan kampanye Kickstarter untuk mendukung pembangunan kuil dan mengumpulkan minat dari relawan yang akan membantu membawanya hidup. "Kami selalu mencari desain yang memungkinkan relawan tidak berubah untuk membuat kontribusi kreatif yang berarti," kata penyelenggara. "Altar utama Temple of the Heart akan memungkinkan bagi orang tanpa pengalaman pembangunan untuk berpartisipasi secara signifikan."

Image via Burning Man Project