Pada tahun 2023, sebanyak 120 atlet dari Indonesia akan berpartisipasi dalam ajang Tokyo Marathon sebagai bagian dari upaya untuk memperingati 65 tahun hubungan antara Indonesia dan Jepang. Tokyo Marathon sendiri merupakan lomba lari tahunan yang digelar sejak tahun 2007, dan biasanya diikuti oleh para pelari top dunia. Keikutsertaan atlet nasional dalam acara ini menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, bukan hanya dalam bidang politik, tetapi juga olahraga, sosial budaya, dan lain-lain.

"Kami ingin menunjukkan ke masyarakat Jepang kedekatan antara dua negara ini. Bukan hanya dari sisi politik, tapi juga yang terkait olahraga, sosial budaya dan lain-lain," ungkap Heri, dilansir dari Antara News. 

Marathon itu sendiri baru akan digelar pada 5 Maret dan sudah ada beberapa kegiatan pendukung seperti acara workshop Let's Talk About Tokyo Marathon 2023 yang digagas oleh Cerita Lari bekerja sama dengan Pocari Sweat. Dalam acara tersebut, Heri menyambut seluruh atlet yang akan berpartisipasi.

Kedubes RI di Jepang memastikan akan memberikan pelayanan terbaik bagi para atlet, seperti menyediakan tempat latihan, mengatur carbo loading, dan menyambut mereka dengan baik. Heri berharap keikutsertaan ratusan pelari Indonesia akan berjalan lancar dan menjadi bagian penting dari aktivitas diplomasi kedubesan.

Tokyo Marathon sendiri memiliki jarak sekitar 32 km yang harus ditempuh oleh para peserta. Ini adalah tantangan besar bagi para atlet, namun mereka juga menganggap ini sebagai kesempatan untuk memamerkan kemampuan dan membuktikan diri.

Dengan keikutsertaan para atlet Indonesia, kedua negara dapat menunjukkan eratnya hubungan mereka melalui olahraga, menambahkan warna dalam acara Tokyo Marathon 2023, dan memberikan kesempatan bagi atlet Indonesia untuk bersaing dengan pelari top dunia.

Seperti yang telah disebut oleh Heri Akhmadi, keikutsertaan atlet Indonesia dalam acara ini bisa menjadi bagian dari kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia. Karena sejatinya, Tokyo Marathon 2023 bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga ajang diplomasi yang penting bagi Indonesia dan Jepang.