Kumpulan serikat pekerja mewakili sekitar 160.000 aktor Hollywood yang tergabung dalam Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) melakukan aksi mogok kerja sejak Jumat lalu. Aksi ini disebabkan oleh buntunya negosiasi dengan studio besar dan layanan streaming pada hari Rabu. Mereka menginginkan adanya kenaikan gaji pokok dan pembagian untung residual yang lebih adil untuk setiap film yang mereka bintangi disiarkan ulang di layanan streaming.

Aksi ini merupakan adalah kali pertama para anggota SAG-AFTRA berhenti mengerjakan produksi film dan televisi sejak 1980. Fran Drescher, presiden SAG-AFTRA, mengatakan bahwa Alliance of Motion Picture and Television Producers atau AMPTP (entitas perwakilan studio dan layanan streaming seperti Amazon, Apple, Disney, Netflix, Sony, dan Warner Bros. Discovery) tidak mau menawarkan kesepakatan yang adil. Baginya, tawaran manajemen studio itu "menghina dan tidak sopan". "Sampai mereka bernegosiasi dengan itikad baik, kita tidak bisa mulai mencapai kesepakatan," tambahnya.

Image Courtesy: Mario Tama/Getty

Tak hanya perihal upah dan pembagian keuntungan, serikat ini juga menuntut perihal penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI dalam proses produksi film. Tuntutan ini disebabkan karena mereka tidak ingin pekerjaan mereka digantikan oleh AI tanpa izin mengingat aturan tentang penggunaan AI dalam produksi film dan serial memang belum diatur.

Di sisi lain, AMPTP justru ikut kecewa kepada SAG-AFTRA karena tidak memperpanjang negosiasinya. Padahal, SAG-AFTRA sudah melakukan negosiasi selama empat minggu, tetapi tidak ada kesepakatan yang dihasilkan. "Daripada terus bernegosiasi, SAG-AFTRA justru menempatkan kami pada tempat yang akan menambah kesulitan keuangan bagi ribuan orang yang bergantung pada industri untuk mata pencaharian mereka," kata pernyataan dari Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP).

Akhirnya, 98% anggota serikat sepakat untuk melakukan pemogokan. Pada akhir Juni, dimulai lah aksi mogok kerja yang melibatkan beberapa aktor Hollywood. Bahkan, Meryl Streep dan Jennifer Lawrence juga menyatakan bahwa mereka bersedia ikut mogok kerja. Tak hanya itu, pemeran film Oppenheimer, yakni Cillian Murphy, Robert Downey Jr., Matt Damon, Emily Blunt, dan Florence Pugh, bahkan rela meninggalkan acara premier mereka demi ikut aksi ini.

Jika terus berlangsung, aksi mogok kerja ini dapat menghambat produksi dan syuting film atau serial di Amerika Serikat. Hal ini dapat berimbas pada penundaan berbagai acara penghargaan, seperti Emmy Awards. Aksi ini pun mendorong pekerja lain untuk turut menuntut hak bagi aktor Hollywood, seperti 11.000 anggota serikat penulis naskah Hollywood yang tergabung dalam Writers Guild of America (WGA) yang ikut melakukan aksi mogok sejak bulan Mei.

Image Courtesy: twitter.com/filmgal