Setelah sebelumnya hanya dapat diakses oleh pengguna di beberapa negara, kini fitur WhatsApp Channel telah tersedia untuk seluruh pengguna di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada 13 September lalu, WhatsApp Channel memulai perilisan resminya di seluruh dunia. Pengguna dapat mengikuti atau bergabung dengan Channel orang atau Channel kelompok tertentu sesuai keinginan yang dipilih.

Melansir dari VOI, Esther Samboh selaku Manajer Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia, menggambarkan fitur Channel sebagai alternatif berbasis persetujuan. Pengguna memiliki opsi untuk mengikuti atau berhenti mengikuti Channel di akun mereka.

“Fitur Channel WhatsApp memberikan kemampuan organisasi atau individu melakukan siaran satu arah. Bisa update informasi atau konten ke pengikut yang memilih untuk mengikuti saluran,” kata Esther saat acara konferensi pers peluncuran fitur baru WhatsApp.

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, fitur Channel atau saluran membantu pengguna untuk mengetahui informasi terkini terbaru melalui Channel yang mereka pilih untuk diikuti.

Pengguna punya hak dalam mengontrol dan menenteukan kategori Channel yang hendak mereka follow. Sebagai informasi, sistem WhatsApp akan menunjukkan pratinjau (preview) konten yang dibagikan selama 30 hari terakhir.

"Pengguna bisa melihat riwayat konten Channel tersebut. Ada preview yang bisa dilihat selama 30 hari terakhir. Pengguna memiliki kontrol, apakah ingin mengikuti Channel berdasarkan preview tersebut atau tidak," tutur Esther.

Image courtesy: blog.whatsapp.com

Interaksi yang muncul dalam fitur ini juga cukup terbatas, hanya akun admin dari suatu Channel yang diberi akses dan dapat mengirimkan pesan ataupun informasi. Pengguna atau anggota lainnya hanya dapat memberikan respon singkat berupa reaksi dalam bentuk emoji. Selain itu, format konten yang dibagikan bisa berupa pesan teks, foto, video, jajak pendapat (polling), dan dokumen.

Pembatasan interaksi ini bertujuan menjaga keamanan data pengguna. Admin dan pengguna (anggota di Channel) tidak bisa melihat nomor telepon dan informasi pribadi pengguna yang lain. Dengan begitu, pengguna tidak akan dihubungi oleh anggota Channel ataupun admin.

Tujuan dari pembatasan interaksi ini adalah untuk menjaga keamanan data pengguna. Nomor telepon dan detail pribadi pengguna lain disembunyikan dari admin dan pengguna (anggota Channel). Dengan cara ini, administrator atau anggota Channel tidak akan berhubungan dengan pengguna.

Keunggulan lain dari fitur ini adalah pengguna WhatsApp dapat menyebarkan informasi dengan cepat dan luas dengan menggunakan fitur Channel. Manfaat fitur ini semakin besar jika informasi yang dikirimkan bersifat signifikan dan melibatkan banyak pihak.

Tetapi berdasarkan keterangan Esther, hanya orang dan organisasi yang terafiliasi dengan Meta, perusahaan induk WhatsApp, yang boleh membuat saluran.

“Mitra tertentu yang bekerja sama dengan Meta yang dapat membuat Channel. Beberapa bulan ke depan, mungkin akan kami mulai mempertimbangkan siapa saja yang dapat membuat Channel,” terang Esther.