Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 41

by Connx ● December 14, 2023

Studi: terjebak macet dapat merugikan kesehatan mental

● Health 5.0 0 497x bm-ic share-ic

Tantangan mobilitas seringkali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan di perkotaan, salah satunya yakni kemacetan lalu lintas. Setiap harinya, orang menghabiskan waktu mereka selama berjam-jam di dalam kendaraan, terperangkap dalam kepadatan lalu lintas yang tidak hanya berdampak pada produktivitas, namun juga berisiko terhadap kesehatan mental. Adanya dampak tersebut menjadi problematika bagi banyak kalangan, terkhusus pada seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental.

Kemacetan yang kerap kali terjadi di perkotaan menjadi mimpi buruk bagi masyarakat. Kemacetan yang dialami pengendara dapat mengakibatkan gangguan emosional hingga memicu timbulnya stres atau yang dikenal sebagai ‘traffic stress syndrome’ atau TTS. Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi Direct Line mengungkapkan bahwa kemacetan lalu lintas dapat merusak kesehatan mental pengendara.

Studi yang dirintis bersama seorang psikolog bersama David Moxon itu mengidentifikasi ‘traffic stress syndrome’ sebagai bentuk kecemasan psikologis yang menyerang pengemudi saat terjebak macet dalam lalu lintas. Studi tersebut mengungkapkan sekitar 1 dari 3 pengendara di dunia mengalami gejala traffic stress syndrome setelah terhenti di kemacetan lalu lintas selama 3-5 menit. Gejala yang dirasakan para pengemudi yang mengalami stres akibat kemacetan diantaranya rasa mual, pusing, hingga kram perut. Dalam kondisi yang lebih parah, kondisi ini dapat memicu kecemasan yang berlebih hingga tingkat agresi yang meningkat pada pengendara.

"Mengemudi menjadi lebih menegangkan, dan akibatnya pengendara menderita," ungkap juru bicara Direct Line, Emma Holyer, dikutip dari CNN Indonesia.

Selain berdampak pada kondisi mental pengemudi, traffic stress syndrome juga bisa memicu permasalahan yang lebih besar seperti kecelakaan lalu lintas. David Moxon mengungkapkan seseorang yang mengalami kondisi ini dapat kehilangan konsentrasi hingga mengakibatkan lebih dari dua juta kasus kecelakaan lalu lintas.

"Mengalami TSS akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pengemudi seperti kehilangan konsentrasi, sulit untuk fokus dan mengemudi secara berbahaya atau berisiko," ujar David Moxon, dikutip dari detikHealth.

Untuk mencegah atau mengatasi traffic stress syndrome, Moxon menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan pengendara jika terjebak macet, diantaranya mengatur napas secara perlahan, mendengarkan musik yang menenangkan atau membuat santai, hingga menempatkan aromaterapi di titik tertentu dalam kendaraan sehingga bisa membantu proses relaksasi. Menerapkan hal-hal tersebut ketika terjebak dalam kemacetan dapat membantu pengendara mengalihkan pikirannya sehingga mengurangi resiko kecemasan yang menimbulkan stress.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!