Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● February 24, 2023

Sejarah Dangdut dari masa ke masa

● Music 5.0 0 1,0k bm-ic share-ic

Dangdut mungkin sudah menjadi musik nasional di Indonesia, kemanapun melangkah maka akan ada dangdut juga di sana bahkan mau seperti apapun situasinya, dangdut akan tetap hidup. Seakan genre musik satu ini tidak pernah mati, kultur apapun yang sedang naik daun di Indonesia, pasti ada dangdut yang mengikuti. Dangdut di Indonesia terus berkembang bersama dengan genre musik yang sedang trending, selalu mengikut dan tidak pernah tertinggal.

Genre musik satu ini memang sangat merakyat karena menyatu dengan rakyat, orang tua ataupun anak muda akan selalu bergoyang ketika mendengar lantunan musik dangdut meski tidak tau lirik atau lagu sebenarnya. Musik yang memiliki ciri khas yaitu kuatnya dentuman tabla atau perkusi merupakan gabungan dari musik tradisional populer India serta melayu dan arab, dan kini dangdut sudah mulai merayap ke musik pop di mana musik pop yang terkenal di mix dengan dangdut hingga menghasilkan sebuah karya yang menarik.

Rhoma Irama Ternyata Jago Silat, Pernah Dikeroyok 15 Orang Tetap Babak  belur - ShowBiz Liputan6.com

Image via Liputan6

Dangdut sendiri awalnya dipopulerkan oleh Ellya Khadam yang membawa lagu ‘Boneka India’ melalui film Bollywood, kemudian terus berkembang dan benar-benar lahir sebagai dangdut pada era Rhoma Irama. Kemudian musik dangdut semakin dibuat variasinya oleh musisi dangdut yang sudah melegenda hingga penggunaan gitar elektrik yang berhasil masuk akibat dari perubahan arus politik di Indonesia.

Beralih pada tahun 1970an, musik dangdut semakin berkembang bahkan dikatakan matang, musisi dangdut semakin sukses hingga berhasil mengadakan berbagai konser, penjualan kaset mereka pun meningkat pesat menandakan penggemar dangdut di Indonesia benar-benar meningkat. Tempo secara terbuka menyatakan tahun 1979 adalah tahun musik dangdut jadi tak heran bila pada era ini suara seperti Rhoma Irama dan para musisi dangdut lainnya ada di mana-mana. 

Sampai pada era dimana Rhoma Irama benar-benar menguasai dunia hiburan, bersama grupnya yang bernama Soneta berhasil tampil beberapa kali dalam festival musik yang levelnya ASEAN. Bahkan tidak hanya ASEAN saja, kesuksesan Rhoma Irama bersama dengan musik dangdut berhasil menembus pasar Internasional, tahun 1990an kesuksesan itu sampai ke Amerika dan Turki serta sempat beredar di Asia Timur, tepatnya Jepang.

Memasuki era 2000an, dangdut mengalami banyak perubahan hingga melahirkan dangdut koplo. Kelahiran dangdut koplo ini dikarenakan oleh kejenuhan dengan dangdut original sehingga musisi dangdut di daerah Jawa mencoba untuk melakukan sebuah perubahan agar dangdut tetap relevan dan dapat menyesuaikan dengan zaman. Selain aransemen dan irama gendang berbeda, dangdut koplo memiliki cara berpenampilan atau cara pembawaan yang berbeda dari segi pakaian. Cenderung lebih terbuka, dangdut koplo memang memiliki ciri khasnya sendiri.

Dangdut koplo memang menuai banyak pro dan kontra, dangdut koplo memang telah dianggap sebagai subgenre tapi gaya pembawaannya dianggap mencemari dangdut itu sendiri karena telah terbuka dan erotis padahal dangdut sebelumnya dianggap sebagai media dakwah yang menekankan nilai moral dan memberikan ajaran hidup tapi malah subgenre dari dangdut berbanding sebaliknya. Namun setelah diteliti, koplo sendiri memiliki arti ‘bodoh’ dan ternyata musisi dangdut koplo kala itu ingin menyelamatkan para pendengarnya dari  rumitnya politik yang mengakibatkan stress masyarakat.

Setelah melewati berbagai era, musik dangdut tiba pada era digitalisasi yang mana pelakunya sudah beradaptasi juga. Tidak mengutamakan pakaian yang terbuka namun menyesuaikan penampilan mereka dengan lagu yang dibawakan, musik koplo juga semakin menyatu dengan musik pop sehingga semakin relevan dengan anak muda, apalagi lagu-lagu tentang percintaan memang sangat tepat untuk kuping anak muda yang baru mengenal cinta.

Via Vallen - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Image via Wikipedia

Nama Via Vallen menjadi salah satu nama yang sangat dikenal kalangan muda, dangdut koplo benar-benar menyentuh kalangan anak muda. Walaupun ada masa di mana dangdut atau koplo dianggap sebagai musik yang tidak menarik tapi adaptasi dan perkembangan yang dialami kembali membuat dangdut dan dangdut koplo diminati kembali, selain Via Vallen, dangdut yang tengah naik lagi berhasil melahirkan berbagai musisi luar biasa seperti Ndarboy Genk. Perkembangannya yang begitu besar mampu mendorong dangdut untuk kembali memiliki festival musiknya sendiri, salah satunya adalah yang bernama ‘Semesta Bergoyang’. Festival yang diadakan pada tanggal 25  Februari 2023 di Gambir Expo, dan menghadirkan Ndarboy Genk sebagai salah satu musisi yang tampil dalam festival khusus dangdut tersebut dan siap menggoyangkan para penonton yang hadir. Bahkan Ndarboy Genk akan melakukan perpaduan genre bersama salah satu musisi yang telah melegenda dan merupakan inspirasi banyak orang, yaitu Kaka Slank. Perpaduan ini tentu sangat menarik bagi penikmat kedua genre tersebut sehingga festival ‘Semesta Bergoyang’ pastinya menjadi salah satu festival yang wajib untuk dihadiri!

Image via CONNX

 

Sumber: Good News from Indonesia, Gramedia, Kompas

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!