Ratusan mahasiswa dari Stanford University datang untuk mendengarkan kuliah tamu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stanford Doerr School of Sustainability di California, Amerika Serikat, Rabu (15/11) waktu setempat. Selain dari Indonesia, ada juga mahasiswa dari negara lain.

Salah satu mahasiswa asal Indonesia, Ira, menyatakan tertarik untuk belajar langsung dari Jokowi dan apa yang ingin disampaikan dalam kuliah tamu tersebut.

"Kita ingin presiden nanti menyampaikan apa di sini, apalagi kalau memang isunya soal sustainable," kata Ira.

Sebagian besar mahasiswa yang hadir mengenakan batik. Jokowi memberikan ceramah singkat dalam bahasa Indonesia, oleh karena itu rombongan panitia juga menyediakan alat penerjemah bagi mahasiswa Stanford dan sivitas akademika lainnya.

Melansir dari CNN, Jokowi sesumbar soal pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara yang sedang berlangsung saat pemaparannya. Nusantara ini dijuluki sebagai kota metropolitan yang cerdas dan berkelanjutan oleh Jokowi. Hal yang pertama disampaikan Jokowi dalam kesempatan tersebut adalah tentang perubahan iklim.

"Kita tahu dunia tengah sakit. Perubahan iklim dan transisi energi hal yang sangat mendesak," kata Jokowi.

Image courtesy: BPMI Setpres/Laily Rachev

Ia melanjutkan dengan membahas komitmen global berbagai negara-negara dalam memerangi perubahan iklim. Ia menggarisbawahi, Indonesia tidak perlu ragu karena komitmen Indonesia sudah berlangsung lama dan lebih dari sekedar deklarasi.

"Indonesia walk the talk bukan lagi talk the talk," kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi memamerkan prestasinya, termasuk pengurangan laju deforestasi sebesar sepuluh ribu hektar. Kemudian dalam setahun membangun kembali 34.000 hektar hutan bakau.

Namun, dia mempermasalahkan pendanaan dan transfer teknologi sehubungan dengan perubahan iklim. Namun hal ini serupa dengan perbankan komersial, yang membuat utang negara-negara berkembang dan miskin jauh lebih tinggi.

Arun Majumdar, profesor di Doerr Stanford School of Sustainability, menyatakan pihaknya hingga saat ini masih berkonsentrasi pada keberlanjutan perubahan iklim.

“Kami membawa soal itu ke hal-hal yang nyata," katanya.

Dia memberikan contoh berbagai  konsep sustainable di Stanford. Untuk itu, Arun menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian untuk IKN. Kehadiran Jokowi ke Stanford University juga untuk menghadiri penandatanganan MoU antara Otorita IKN dengan Stanford untuk keperluan riset IKN Nusantara.

Keren juga ya Presiden kita, semoga kedatangan Presiden Jokowi ke Stanford University dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pengembangan IKN Nusantara.

Cobalah pengalaman membaca yang berbeda di Connx.id, hanya bersama Connx kamu bisa mengoleksi koin untuk ditukar dengan banyak hadiah menarik.