Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menyarankan promotor untuk tidak menggelar konser musik di Jakarta pada bulan Februari dan Juni 2024 untuk kelancaran Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang akan dilaksanakan tahun depan. Hal ini disampaikan setelah APMI melakukan diskusi bersama pihak Polda Metro Jaya selaku perwakilan aparat hukum.

Dilansir dari Detik, Anas Alimi selaku perwakilan APMI beserta beberapa rekan promotor lainnya sempat menjalani diskusi bersama pihak Polda Metro Jaya terkait pelaksanaan konser musik di Jakarta. Dari diskusi tersebut, Polda Metro Jaya menyarankan para promotor untuk tidak menjalani konser ataupun festival musik di Jakarta pada bulan Februari dan Juni 2024 lantaran bulan tersebut merupakan pelaksanaan Pemilu serta hari tenang pasca Pemilu. Anas menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan arahan yang dibuat pihak kepresidenan. Tentunya perlu dipahami bagi semua promotor agar industri musik tetap berjalan dengan baik.

"Arahannya hanya Februari dan Juni tidak membuat event konser di Jakarta lainnya boleh. Jadi memang sudah ada arahan dari pihak Presiden dan Kepolisian tidak ada larangan membuat event selain hari tenang supaya ekosistem industrinya (tetap) jalan," ujar Anas, dikutip dari Okezone.

Diketahui keputusan mengenai pembatasan pelaksanaan konser dan festival musik di Jakarta ini didasarkan pada Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Seperti yang sudah diketahui, pelaksanaan Pemilu serentak 2024, yakni Pilpres dan Pileg, diselenggarakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Sementara Pemungutan suara Pilpres 2024 putaran kedua akan diselenggarakan pada 26 Juni 2024. 

Meskipun demikian, periode ini cukup memahami kebutuhan industri musik jika dibandingkan dengan peraturan yang dibuat sebelumnya. Pada periode ini, promotor hanya diminta 'libur' selama dua bulan saja. Dengan demikian, pelaku industri musik masih dibebaskan menggelar acara besar di luar bulan Februari dan Juni 2024.

"Kalau kita lihat beberapa waktu lalu Pemilu takut orang bikin event, ternyata sekarang nggak kan. Pada Desember kemarin ada di Bali, Januari, dan Maret sudah banyak announce," sambung Anas.