Para pemimpin perusahaan teknologi menuntut pengadaan regulasi yang menyeimbangkan antara inovasi dan keamanan. Tuntutan ini ketika Senat mengadakan salah satu dari banyak “forum wawasan” untuk menginformasikan potensi pembuatan regulasi tersebut.

Chuck Summer selaku pemimpin mayoritas Senat Amerika Serikat mengundang para bos perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI). Diantara yang diundang adalah CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO OpenAI Sam Altman, CEO Microsoft Satya Nadella, Presiden Nvidia Jensen Huang, CEO Google Sundar Pichai, hingga Elon Musk ke Forum Wawasan AI bipartisan.

Melansir dari The Verge, forum tersebut tertutup bagi umum dan media, namun beberapa bos teknologi yang hadir menyiapkan sambutan atau berbicara kepada wartawan setelah acara.

Zuckerberg mengatakan dalam sambutannya bahwa “Kongres harus terlibat dengan AI untuk mendukung inovasi dan perlindungan.” Dia mengatakan ada dua masalah yang berkaitan dengan AI: keamanan dan akses.

“Meta membangun perlindungan ke dalam model AI generatifnya dan mempertimbangkan cara meluncurkan produk yang menggunalam AI. Namun Meta juga percaya bahwa model AI yang kuat akan menjadi memunculkan sejumlah peluang di masa depan,” kata Zuckerberg.

Lebih lanjut, menurut Zuckerberg teknologi AI memang dapat memunculkan risiko, namun ada juga manfaatnya.

“Kami pikir para pembuat kebijakan, akademisi, masyarakat sipil, dan industri harus bekerja sama untuk meminimalkan potensi risiko dari teknologi baru ini, tetapi juga untuk memaksimalkan potensi manfaatnya,” ungkap Zuckerberg.

Zuckerberg memuji “open source” Meta pada model Llama 2 untuk menyediakan akses ke model AI. CEO Meta tersebut juga mencatat bahwa menyeimbangkan regulasi dan inovasi adalah hal yang penting agar AS terus memimpin perlombaan AI, sebagaimana yang telah ia kemukakan sebelumnya.

Di sisi lain, Elon Musk selaku CEO X, yang baru-baru ini mendirikan perusahaan AI, mengatakan kepada wartawan di luar forum bahwa pemerintah memerlukan badan pengawas AI federal. Melansir dari Reuters, Musk mengatakan kepada wartawan bahwa “penting bagi kita untuk memiliki pengawas” sehingga perusahaan tidak menjalankan produk AI tanpa pengawasan.

Image courtesy: Bonnie Cash / UPI

Laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa beberapa bos perusahaan teknologi berkomentar tentang pentingnya mengatur teknologi. Sam Altman dari OpenAI mengatakan dia yakin otoritas pembuat kebijakan ingin “melakukan hal yang benar” sehingga memunculkan kesan kalau pemerintah ingin membuat peraturan seputar teknologi.

Meskipun perusahaan raksasa teknologi menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi secara tertutup kepada para otoritas pembuat kebijakan, perusahaan-perusahaan lain menyatakan keprihatinannya mengenai betapa tertutupnya forum tersebut. Senator Elizabeth Warren mengkritik forum tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah cara bagi raksasa teknologi untuk mempengaruhi kebijakan.

Ramayya Krishnan, dekan Heinz College of Information Systems and Public Policy di Carnegie Mellon University, mengatakan bahwa Forum AI Insight lainnya harus bersifat publik.

“Kami perlu mendengar pendapat publik sehingga kami memiliki transparansi yang lebih besar mengenai bagaimana peraturan tersebut dibuat, saya berharap forum lain terbuka untuk umum,” kata Krishnan.

Kekhawatiran mengenai regulasi yang dibuat meningkat jika perusahaan-perusahaan teknologi besar memiliki pengaruh dalam menyusu regulasi tersebut. Hal ini dikarenakan ada potensi regulasi yang dibuat tidak melibatkan peran perusahaan teknologi yang lebih kecil.

Anggota parlemen lainnya, termasuk Warren dan Senator Edward Markey, juga mengirimkan surat ke perusahaan AI besar untuk menanyakan kondisi pegawai yang membantu melatih dan memoderasi model AI.

Anggota parlemen AS menjalani pekan yang padat untuk membicarakan regulasi AI. Sehari sebelum AI Insight Forum, Komite Kehakiman Senat AS mengadakan sidang tentang undang-undang AI. Kongres telah mengadakan dengar pendapat rutin mengenai berbagai topik seputar regulasi AI selama berbulan-bulan. Gedung Putih juga mendapat komitmen kuat dari perusahaan AI untuk mengembangkan AI secara bertanggung jawab.