Panti Asuhan Rumah Shalom yang berada di kota Semarang, Jawa Tengah ini sepi donatur karena adanya pandemi.

Aning, pengasuh Panti Asuhan tersebut mencoba mengajak anak-anak asuhannya untuk berwirausaha jualan tahu petis agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.

Awalnya Aning ragu karena takut dianggap memanfaatkan anak-anak asuhnya, tapi kalau tidak begitu, anak-anak asuhannya tidak akan punya uang buat makan dan melanjutkan pendidikan.

Sekarang, bisnis tahu petis yang sudah dia jalani bersama anak-anak asuhnya sejak 2019 sudah bisa menjual 100 boks yang berisi 11 tahu petis per harinya. Untuk satu boks isi 11 tahu petis Ibu Aning menjualnya dengan harga mulai dari Rp 35.000. Sementara, untuk tahu petis yang menggunakan vocum harganya ditetapkan sebanyak Rp 43.000 per boks. Untuk pemesanan tahu petis ini bisa dibeli secara offline, tapi juga bisa dibeli secara online. 

Selain itu, tahu petis milik Panti Asuhan Rumah Shalom itu juga bekerja sama dengan beberapa unit usaha di berbagai daerah di Indonesia. "Kerja sama itu berbentuk kemitraan. Kita juga bisa menerima reseller juga," kata Aning. 

Selain terkenal di kota Semarang, bisnis tahu petis ini juga laku keras di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Taiwan dan Hongkong. Selain itu bisnis tahu petis dia juga terkenal di Belanda dan Australia.