Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 45

by Connx ● January 23, 2024

Gen Z memilih "bekerja untuk hidup" daripada "hidup untuk bekerja"

● Society 5.0 0 482x bm-ic share-ic

Generasi Z, yang terdiri dari pekerja muda, rupanya lebih memprioritaskan kehidupan pribadi dan kesejahteraan mereka daripada menempatkan pekerjaan sebagai fokus utama. Seorang pakar dalam tren masa depan dunia kerja, Ravin Jesuthasan dari konsultan Mercer, mengungkapkan bahwa Generasi Z mengadopsi pendekatan "bekerja untuk hidup" karena mereka melihat kurangnya apresiasi terhadap kerja keras yang telah dialami oleh generasi sebelumnya.

Baca Juga: PBB menerbitkan 10 prangko buat menyambut Tahun Baru Imlek 2024

Tidak Manja, Gen Z Belajar dari Pengalaman

Dilansir dari Business Insider, Jesuthasan menjelaskan bahwa Generasi Z tidak melihat nilai yang setara dengan usaha keras yang mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hidup pribadi mereka. Sikap ini berbeda secara signifikan dari generasi sebelumnya yang cenderung "hidup untuk bekerja".

Menurut Jesuthasan, anggota Generasi Z merupakan salah satu generasi pertama yang tidak dijanjikan kekayaan yang lebih besar dari orangtua mereka. Mereka telah menyaksikan pengorbanan yang dilakukan oleh orangtua dan kakek nenek mereka, namun tidak melihat janji-janji tersebut terpenuhi, terutama dalam hal pensiun dan manfaat lainnya.

Pola pikir Generasi Z ini, menurut Jesuthasan, juga dipengaruhi oleh pengalaman orangtua dan kakek nenek mereka yang mengabdikan diri kepada perusahaan namun tidak mendapatkan imbalan yang dijanjikan.

Baca Juga: Bus sekolah khusus penyandang disabilitas resmi diluncurkan

"Mereka telah melihat warisan dari semua janji yang hancur. Pada masa lalu dan di banyak bagian Barat, mereka akan berjanji jika Anda bekerja selama 30 tahun, Anda memiliki pensiun manfaat tetap, Anda memiliki perawatan medis pensiun, dll. Tidak ada yang ada hari ini," kata Jesuthasan.

Menentang Hidup untuk Bekerja

Akibatnya, Generasi Z cenderung menilai pekerjaan berdasarkan nilai yang mereka dapatkan dari perusahaan, bukan hanya berdasarkan lamanya masa pengabdian. Mereka ingin diperlakukan sesuai dengan keterampilan dan nilai yang mereka bawa saat ini, tanpa mengandalkan janji-janji di masa depan.

Dalam melihat kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh generasi sebelumnya, seperti milenial yang merasakan dampak resesi dan pandemi, Generasi Z merasa perlu untuk memprioritaskan kehidupan pribadi dan kesejahteraan mereka, dan bahkan ada yang mengambil langkah untuk keluar dari pekerjaan jika mereka merasa upaya keras mereka tidak dihargai. Hal ini mencerminkan pergeseran nilai dan ekspektasi di dunia kerja, dengan Generasi Z menentang paradigma konvensional "hidup untuk bekerja".

Jika kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa bagikan! Ayo baca artikel di Connx.id dan dapatkan pengalaman membaca berbeda dari yang lain. Di sini kamu bisa kumpulkan koin yang dapat ditukarkan dengan beragam hadiah menarik.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!