Daging anjing masih banyak dikonsumsi di banyak negara, termasuk Korea Selatan. Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan telah menyatakan konsumsi daging anjing akan dilarang dan berniat menerapkan aturan tersebut pada akhir tahun ini.

Melansir dari Viva, daging anjing akan dilarang secara nasional mulai tahun 2027, setelah masa tenggang tiga tahun yang ditetapkan oleh undang-undang yang mengakhiri praktik konsumsi daging anjing yang kontroversial ini.

Para pembela hak-hak hewan di luar negeri telah mengkritik Korea Selatan karena penggunaan daging anjing, namun penolakan konsumsi daging anjing di dalam negeri juga meningkat, terutama di kalangan generasi muda.

“Sudah waktunya untuk mengakhiri konflik sosial dan kontroversi seputar konsumsi daging anjing melalui pemberlakuan tindakan khusus untuk mengakhirinya,” kata Yu Eui Dong, Kepala Kebijakan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa.

Dia menyatakan bahwa langkah untuk menerapkan larangan tersebut akan diajukan oleh pemerintah dan partai yang berkuasa tahun ini, dan dia menyatakan keyakinannya bahwa undang-undang tersebut akan disahkan dengan dukungan dari kedua belah pihak.

Karena adanya penolakan dari industri dan kekhawatiran terhadap kehidupan para petani dan pemilik restoran, undang-undang anti-daging anjing telah gagal di masa lalu.

Meskipun konsumen daging anjing jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, beberapa orang lanjut usia di Korea Selatan masih mengonsumsi daging anjing. Sebanyak 64% responden survei Gallup Korea tahun lalu menentang makan daging anjing. Survei tersebut menemukan hanya 8% responden yang makan anjing dalam satu tahun terakhir, turun dari 27% pada tahun 2015.

Ibu Negara Kim Keon Hee dari Korea Selatan telah mengadopsi anjing liar bersama suaminya, Presiden Yoon Suk Yeol, mereka juga sangat menentang makan daging anjing.

Data pemerintah menunjukkan terdapat sekitar 1.150 peternakan anjing, 34 rumah potong hewan, 219 perusahaan distribusi, dan 1.600 restoran yang menyajikan daging anjing di Korea Selatan.

Meski ada yang mendukung keputusan ini, namun banyak pula yang menentang keras, termasuk para peternak anjing dan pemilik restoran yang menjual daging anjing.

Untuk menuntut pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat membatalkan rencana mereka untuk mengesahkan undang-undang yang memberlakukan larangan tersebut tahun ini, mereka melakukan protes di depan parlemen. Mereka mengklaim bahwa pelarangan daging anjing akan mengancam bisnis mereka.

“Jika saya harus menutup usaha, dengan kondisi keuangan yang saya alami, tidak ada jawaban atas apa yang dapat saya lakukan,” kata Lee Kyeong Sik, yang mengelola sebuah peternakan di luar Seoul yang memelihara hingga 1.100 anjing.

Walaupun menuai pro dan kontra, menurutmu apakah pelarangan konsumsi daging anjing adalah keputusan yang tepat? Nikmati pengalaman membaca yang istimewa di Connx.id, hanya bersama Connx kamu bisa mengoleksi koin untuk ditukar dengan beragam hadiah menarik.