Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● December 05, 2023

Rendahnya angka kelahiran, Korsel bikin ajang cari jodoh masal

● Society 5.0 0 998x bm-ic share-ic

Korea Selatan tengah mengalami krisis demografi dengan minimnya angka kelahiran. Dengan demikian Korea Selatan mengadakan sebuah acara perjodohan masal sebagai upaya meningkatkan angka kelahiran.

Dilansir dari Detik, ajang cari jodoh masal ini berangkat dari tingkat kesuburan Korea Selatan turun ke rekor terendah tahun lalu. Berdasarkan data yang diperoleh pemerintah, tingkat kesuburan wanita di Korea Selatan hanya mencapai 0,78 pada tahun 2022. Dengan demikian, Korea Selatan tercatat sebagai negara dengan jumlah harapan anak terendah di dunia untuk setiap perempuan. Sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat demografi di Korea Selatan, Pemerintah Kota Seongnam mengadakan ajang cari jodoh masal dengan harapan agar warganya menikah dan punya anak.

Ajang cari jodoh masal tersebut diadakan pada bulan November silam dan diikuti oleh sekitar 100 pria dan wanita berusia 20 hingga 30-an. Agar ‘perjodohan’ tersebut terkesan romantis, pemerintah kota Seongnam menyiapkan anggur merah, potongan coklat, permainan, layanan rias gratis, hingga pemeriksaan latar belakang untuk para peserta yang berpartisipasi.

Diketahui ajang cari jodoh yang diadakan bulan November lalu merupakan acara kelima yang diselenggarakan di Seongnam  tahun ini. Menurut pemerintah, terdapat 198 orang di antara 460 peserta yang berhasil menjadi "pasangan" dan setuju untuk bertukar kontak dengan pasangan mereka dari ajang tersebut. Seorang peserta yang merupakan pekerja di pemerintah kota Seongnam, Lee Yu-mi, mengungkapkan bahwa dirinya harus mendaftar tiga kali hingga akhirnya dapat berpartisipasi di acara tersebut.

"Saya tidak menyangka acaranya akan se-kompetitif ini," ungkap Lee Yu-Mi, dikutip dari DW.

Sementara itu seorang peserta dalam acara serupa yang dihelat bulan September, Hwang Da-bin, mengungkapkan bahwa ajang cari jodoh yang digelar pemerintah kota jauh lebih menghemat biaya dibanding mengikuti acara sosial lainnya atau mendaftar ke agen kencan profesional.

"Kami menghadapi krisis demografi yang nyata dan pemerintah perlu melakukan apa pun yang bisa dilakukan. Saya tidak mengerti orang-orang mengeluhkan hal ini," ujar Hwang Da-bin, dikutip dari DW.

Meski ajang cari jodoh ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi, terdapat pihak yang tidak setuju dengan penyelenggaraan acara tersebut. Seorang profesor di departemen kesejahteraan sosial di Universitas Wanita Seoul, Jung Jae-hoon, mengatakan pelaksanaan ajang cari jodoh ini tidak masuk akal jika mengharapkan angka kelahiran yang lebih tinggi.

"Anda perlu mengeluarkan lebih banyak uang secara langsung untuk mendukung kehamilan, persalinan dan mengasuh anak untuk menyebutnya sebagai kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran," tutur Jung Jae-hoon, dikutip dari Detik.

Menanggapi banyaknya pro dan kontra terkait kebijakan ini, Walikota Seongnam Shin Sang-jin mengatakan dengan menyebarkan pandangan positif mengenai pernikahan pada akhirnya akan membantu meningkatkan angka kelahiran. Disamping itu, Shin Sang-jin juga menekankan bahwa kencan buta hanyalah salah satu dari banyak kebijakan yang diluncurkan kotanya untuk membalikkan angka tersebut.

"Angka kelahiran yang rendah tidak dapat diselesaikan dengan satu kebijakan saja. Ini juga merupakan tugas kota untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang ingin menikah untuk menemukan pasangannya," pungkas Shin Sang-jin, dikutip dari Detik.


 

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!