Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) baru-baru ini memberikan penghargaan yang sangat istimewa kepada Desa Wisata Bukit Peramun, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penghargaan tersebut tidak hanya merupakan prestasi bagi desa tersebut, tapi juga menandai pencapaian bersejarah dalam penggunaan teknologi digital untuk pelestarian lingkungan dan potensi wisata desa.

Capaian tersebut menjadi tonggak penting bagi Desa Wisata Bukit Peramun dalam upaya mengoptimalkan teknologi digital yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, sekaligus memanfaatkan potensi desa wisata.

Desa wisata Bukit Peramun dikelola oleh sejumlah kelompok masyarakat yaitu Komunitas Arsel atau Arsel Community sejak tahun 2006. Kawasan Bukit Peramun termasuk dalam kawasan hutan produksi Batu Itam Air Gelarak.

Kata ‘Peramun’ berasal dari kata ‘Peramuan’ yang artinya yaitu mayoritas jenis pohon yang ada di Bukit Peramun dapat dimanfaatkan sebagai herbal. Di hutan ini terdapat sekitar 147 jenis pohon yang memiliki manfaat sebagai obat, delapan jenis anggrek, dan 30 jenis lumut.

Desa wisata Bukit Peramun ini memiliki konsep hutan berbasis digital, yang mana para wisatawan yang datang ke Bukit Peramun ini bukan sekedar menikmati keindahan alam saja tetapi bisa mendapatkan pengetahuan dengan penggunaan teknologi.

Saat mengunjungi Bukit Peramun, wisatawan bisa memanfaatkan beragam aplikasi seperti Peramun Hill Virtual Guide, Virtual Zoo, Kepo(Kenali Pohon), Spot Foto Virtual, dan Online Maps Navigation. Aplikasi tersebut memiliki fitur yang dapat menyampaikan informasi tentang jenis dan manfaat pohon serta memberikan gambaran keindahan alam di Bukit Peramun.