Dalam kemenangan bagi para pencinta lingkungan, Australia telah mengumumkan rencananya untuk menutup pembangkit listrik paling kotornya lebih dari satu dekade sebelum penutupan yang dijadwalkan.

Menurut AGL Energy, pemilik pabrik dan pencemar lingkungan terbesar di negara itu, pembangkit listrik Loy Yang A—yang dikatakan bertanggung jawab atas lebih dari 3% total emisi negara itu—akan ditutup pada 2035, bukan 2048.

BBC melaporkan bahwa dari tahun 2019 hingga 2020 saja, Loy Yang A mengeluarkan 16,6 juta ton gas rumah kaca, sebagian besar dari total 513,4 juta ton yang dikeluarkan oleh seluruh populasi benua.

Selain itu, menurut ABC News, perusahaan mengatakan berencana untuk menutup pabrik batubara Bayswater dan NSW Hunter Valley antara tahun 2030 dan 2033.

Menyebut keputusan itu sebagai “langkah maju yang besar dalam perjalanan dekarbonisasi Australia,” Kepala Eksekutif Sementara AGL Damien Nicks mengatakan kepada bursa saham bahwa penutupan sebelumnya akan mengurangi emisi hingga 200 juta ton.

Aktivis perubahan iklim, seperti Greenpeace Australia Pacific, menyambut baik berita tersebut, dengan mengatakan perubahan itu akan “membuat perbedaan nyata pada iklim bumi.”

Sumber: DesignTaxi