Google telah mengumumkan kalau mereka akan merombak ulang pengalaman pencarian melalui Google untuk memungkinkan pengguna menjelajahi informasi secara lebih alami. Untuk mencapai tujuan itu, Google mengenalkan beberapa fitur baru, termasuk alat untuk menelusuri topik dan perubahan lain yang akan membuat penggunaan search menjadi pengalaman yang lebih visual, menyoroti cuplikan peta, foto, dan bahkan video dengan cara baru.

Pembaruan itu mengikuti pengungkapan Google awal tahun ini dari penelitian internal yang mengindikasikan orang-orang muda, seperti Gen Z mulai beralih ke layanan lain, seperti TikTok dan Instagram, ketimbang Google untuk melakukan penelusuran di web. Pembaharuan yang dikenalkan Google mengambil inspirasi dari bagaimana generasi muda menggunakan web - dimana mereka lebih memilih konten visual yang mudah mudah diakses, serta lebih banyak panduan ketika mereka mulai melakukan penelusuran. 

Beberapa fitur baru ini terlihat memang ditujukan untuk audiens muda, seperti mereka yang tumbuh mengenal Shazam untuk mencari tahu musik atau berbelanja online dan menyimpan foto produk favorit mereka, serta untuk mereka yang merasa nyaman mencoba teknologi baru seperti Google Lens. 

Perubahan lain yang akan meningkatkan alat penyempurnaan Google Search untuk kueri berbasis teks dengan memperluas daftar saran pelengkapan otomatis yang ada untuk menyediakan tombol di bawah kotak pencarian yang dapat membantu Anda menelusuri berbagai sub-topik saat Anda browsing.

Misalnya, jika kamu sedang mencari tempat atau tujuan liburan, tombol itu mungkin menyarankan topik seperti budaya, sejarah, cuaca, atau hal lain yang mungkin perlu kamu ketahui tentang tempat tersebut.

Image via Google

Perubahan terbesar yang akan hadir pada Google Search adalah bagaimana ia akan menyajikan informasi kepada pengguna untuk beberapa dari hasil penelusurannya. Meskipun tidak mengabaikan daftar tautan biru, ia memberikan perubahan visual pada kotak informasi yang dikenal sebagai "Knowledge Panels".

Di sini, Google akan menarik berbagai informasi dari berbagai sumber dan dalam berbagai format.

 

Image via Google

Ketika kamu sedang mencari suatu tempat, kamu mungkin akan menemukan foto, gambar map kecil yang menunjukan lokasinya, arah ke sana, cuaca dan bahkan video pendek yang menampilkan lokasi yang kamu cari itu. Semua ini tidak disajikan sebagai daftar tautan atau dalam format teks-berat, melainkan dalam tampilan warna-warni, blok gaya kartu yang diselingi dengan media dan foto-foto.

Dalam beberapa kasus, hasil pencarian visual ini akan menyoroti konten YouTube, Instagram, dan TikTok, menurut Google.

Raksasa teknologi tersebut telah memikirkan cara terbaik untuk menampilkan konten yang dibuat content creator di hasil Google Search selama beberapa waktu kebelakang. Pada tahun 2020, Google mulai menguji coba fitur yang menggabungkan video pendek dari TikTok dan Instagram ke dalam carousel mereka sendiri di aplikasi Google. Tahun berikutnya, The Information melaporkan sedang mencari kesepakatan pencarian dengan Instagram dan TikTok yang memungkinkannya mendapatkan data yang dibutuhkan untuk mengindeks dan memberi peringkat video.