Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 40

by Connx ● July 26, 2023

Apai Janggut, tokoh masyarakat adat Dayak Iban raih Penghargaan Kemanusiaan di Portugal

● Environment 5.0 0 628x bm-ic share-ic

Ketua Masyarakat Adat Dayak Iban Sungai Utik, Bandi Anak Ragai atau yang sering disapa Apai Janggut mendapat penghargaan ‘Gulbenkien Prize for Humanity’ ke-4 dari Yayasan Calouste Gulbenkien di Lisabon, Portugal, pada Rabu (19/7) silam.

Merujuk pada laman goodnewsfromindonesia.id, Rudy Alfonsi selaku Duta Besar RI untuk Portugal menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas komitmen luar biasa terhadap aksi lokal yang mendukung perlindungan hutan serta restorasi ekosistem.

Dalam kesempatan tersebut, Apai Janggut mengungkapkan bahwa menjaga hutan merupakan bagian dari kebudayaan Dayak Iban Sungai Utik. Masyarakat adat mengaku merasa bangga karena aksinya ini ternyata mampu memberi manfaat bagi dunia.

“Hutan adalah sumber hidup kami, yang sudah diturunkan oleh leluhur kami sejak dulu, Menjaga hutan adalah bagian dari buaya kami. Karena di dalam hutan tersebut terdapat ladang kami, tanaman obat, sungai, kuburan keramat leluhur kakek nenek kami yang sudah meninggal yang harus kami jaga,” ujarnya dikutip dari laman goodnewsfromindonesia.id.

Sebelumnya, Masyarakat Dayak Iban Sungai Utik telah mendapatkan penghargaan nasional Kalpataru dari Pemerintah Indonesia dan UNDP Equator Prize pada tahun 2019 atas upaya mereka mempertahankan hutannya dari penebangan liar, perambahan, dan konversi lahan oleh perusahaan.

Image Courtesy: presidencia.pt

Menyambut hal ini, Pemerintah Republik Indonesia menyatakan penghargaan tersebut membuktikan bahwa hutan dapat memberikan manfaat lebih. Aksi lokal Masyarakat Adat Sungai Utik dalam memitigasi perubahan iklim tak hanya memberi manfaat bagi kelompoknya sendiri, tetapi juga bagi negara dan dunia.

Selain Apai Janggut, terdapat dua penerima penghargaan Gulbenkien Prize for Humanity lainnya, yakni juru kampanye dan ahli agronomi Cecile Bibiane Ndjebet dari Cameroon serta ahli lingkungan, desainer, dan skenografer Leile Wanick Salgado dari Brazil.

Ketiga pemenang ‘Gulbenkien Prize for Humanity’ tahun ini ditetapkan oleh para juri yang ketuai oleh Angela Merkel selaku mantan Kanselir Jerman. Penghargaan diberikan oleh Antonio Feijo selaku Presiden Yayasan Gulbenkian dan Angela Merkel. Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa serta Perdana Menteri Portugal Antonio Costa.

Disamping penghargaan, para pemenang juga akan menerima hadiah yang ditujukan untuk mendukung dan melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukan. Dengan ini, mereka dapat meningkatkan aksi kerja untuk restorasi ekosistem dan mengatasi isu perubahan iklim, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!