Kesepian telah resmi diakui sebagai masalah kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyoroti potensi dampaknya terhadap kesejahteraan manusia. WHO telah memulai sebuah komisi internasional tentang kesepian, menekankan efek buruknya terhadap kesehatan, yang dapat sebanding dengan merokok 15 batang rokok sehari.

Seriusnya situasi ini mendorong pembentukan sebuah komisi yang dipimpin oleh Dr. Vivek Murthy, surgeon general Amerika Serikat, dan Chido Mpemba, duta muda Uni Afrika. Dengan melibatkan 11 advokat dan menteri pemerintah, termasuk Ralph Regenvanu dari Vanuatu dan Ayuko Kato dari Jepang, komisi ini bertujuan untuk mengatasi masalah kesepian yang semakin meningkat secara global.

Pandemi COVID-19, dengan gangguannya terhadap aktivitas ekonomi dan sosial, telah memperburuk tingkat kesepian. Namun, kesadaran terhadap tantangan ini juga meningkat. Kesepian tidak hanya terbatas pada negara-negara maju. Sebuah studi menunjukkan bahwa satu dari empat orang tua di seluruh dunia mengalami isolasi sosial. 

Konsekuensi dari kesepian sangat luas, mempengaruhi baik orang dewasa maupun pemuda. Pada orang tua, kesepian terkait dengan peningkatan risiko 50% untuk mengembangkan demensia dan peningkatan risiko 30% untuk penyakit arteri koroner atau stroke. 

Sedangkan untuk remaja, antara 5% dan 15% mengalami kesepian, dengan tingkat yang lebih tinggi di Afrika (12,7%) dibandingkan dengan Eropa (5,3%).

Dampak kesepian pada anak muda melibatkan lebih dari kesehatan, memengaruhi hasil pendidikan dan ekonomi. Remaja yang merasa kesepian lebih mungkin keluar dari sekolah, dan merasa tidak cocok di tempat kerja, yang dapat mengakibatkan penurunan kepuasan dan kinerja.

Untuk Connx People yang mungkin sedang merasakan kesepian, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian! Mintalah bantuan, jika diperlukan.Simak berita-berita inspiratif lainnya hanya di Connxid. Kamu bisa dapatkan pengalaman membaca dengan mendapatkan koin, yang bisa ditukarkan dengan reward menarik!