Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mengirimkan 7.079 mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di 31 provinsi, 97 kabupaten, 204 kecamatan, dan lebih dari 400 desa di Indonesia. 

Di dalam kegiatan KKN ini, mahasiswa akan melaksanakan program-program pengabdian masyarakat sesuai dengan persoalan yang ada di sana. Mahasiswa juga akan melakukan pengabdian untuk membantu mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan.

Image Courtesy: ugm.ac.id

Kegiatan KKN telah menjadi tradisi tersendiri di UGM sejak tahun 1971. Rektor UGM, Pro. Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., menyebutkan bahwa KKN menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa atas bentuk komitmen dan kontribusi dari UGM dalam mengabdi dan mengimplementasikan IPTEK agar dapat meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Mengusung tema Inklusi Mengabdi Bersama Masyarakat melalui KKN sekaligus menguatkan kiprah UGM untuk menghadirkan universitas dalam program pembangunan masyarakat. Program tersebut antara lain pengentasan kemiskinan, penguatan karakter kebangsaan, kepedulian, gotong royong, dan pelibatan di lingkungan sosial,” ujar sang rektor dalam penerjunan KKN PPM UGM periode 2 tahun 2023 pada Jumat, 23 Juni 2023.

Selain bermanfaat bagi masyarakat, kegiatan KKN ini juga diharapkan dapat meningkatkan karakter mahasiswa dengan meningkatkan empati dan kepedulian mereka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Dengan adanya KKN ini, civitas akademika UGM dapat memberikan sumbangsih ilmu dan kompetensinya untuk pemerintah daerah.

Dalam penerjunan KKN PPM UGM di Balairung UGM pada 23 Juni 2023, Gubernur DIY Sri Sultan HB X turut memberikan selamat kepada seluruh mahasiswa yang akan berangkat. Ia menuturkan agar KKN ini dapat menjadi wadah untuk mahasiswa belajar dan mengerti persoalan di masyarakat. “Pengetahuan yang diperoleh di kampus bisa diaplikasikan melalui dialog dengan masyarakat.  Mari dengan KKN ini menjadi sarana belajar menambah ilmu pengetahuan  agar masyarakat semakin pandai dan mahasiswa  mengerti persoalan yang dihadapi masyarakat. Semoga bisa berdialog dengan baik dan mengambil manfaat dengan tinggal di masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, ada pula Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yang menyampaikan harapannya untuk mahasiswa KKN agar bisa membantu masyarakat dalam pengembagan usaha serta mahasiswa belajar menjadi wirausahawan.

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, menjelaskan bahwa KKN tahun ini dilaksanakan secara luring mulai tanggal 23 Juni hingga 11 Agustus 2023. Di periode kedua tahun ini akan menerjunkan 7.079 mahasiswa dari 19 fakultas. Arie Menyebutkan bahwa ada 2.199 mahasiswa yang dibagi dalam 79 unit KKN dan melakukan pengabdian di DIY.

KKN kali ini juga akan diikuti 9 mahasiswa asing, baik dari Jerman, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Disebutkan pula dalam waktu dekat akan ada beberapa mahasiswa dari Jepang yang akan menyusul.

Setiap tahunnya, UGM mengirimkan sekitar 6-7 ribu mahasiswa untuk mengikuti program KKN PPM ini. Tiap tahun akan ada program KKN yang dibagi menjadi 4 periode, yakni periode 1 pada Maret-April, periode 2 pada Juni-Agustus, periode 3 pada Oktober-November, dan periode 4 pada Desember-Februari.

Program ini telah diinisiasi sejak tahun 1951 dengan nama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Di periode tahun 1951-1962, program ini telah mengirim mahasiswanya untuk mengajar dan mendirikan SMA di luar Pulau Jawa. Dengan melibatkan 1.218 mahasiswa, program ini berhasil mendirikan 109 SMA di pulau-pulau luar Jawa. Kemudian, program KKN ini pun mulai diikuti oleh perguruan tinggi lain.