TikTok resmi meluncurkan aplikasi terbarunya di Indonesia. Bernama TikTok Now, aplikasi ini dikabarkan diluncurkan untuk menghubungkan sesama komunitas di TikTok.

"Sebuah pengalaman yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video setiap harinya untuk berbagi momen autentiknya dengan orang-orang yang paling berarti," tulis TikTok dalam keterangan resminya ketika meluncurkan aplikasi barunya itu.

Lalu, apa bedanya dengan aplikasi TikTok biasa?

Dalam TikTok Now, pengguna juga akan menerima permintaan harian untuk merekam video berdurasi 10 detik atau permintaan mengunggah foto. Akan tetapi, konten di TikTok Now hanya bisa diambil satu kali dalam sehari. Pengguna bisa menghapus konten yang sudah diunggah dan membuat ulang satu lagi konten video.

Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan kamera depan dan kamera belakang dari perangkat yang digunakan di waktu yang bersamaan. 

Jika pengguna TikTok Now belum mengunggah satu konten dalam satu hari, maka aplikasi itu akan mengirimkan notifikasi peringatan kepada pengguna. Di laman profil TikTok Now, aplikasi ini memperlihatkan sebuah tabel seperti kalender dimana setiap tanggalnya akan menampilkan satu konten yang sudah dibuat di hari itu.

Salah satu hal yang membedakan TikTok Now dengan TikTok biasa adalah dalam TikTok Now, pengguna mengunggah ‘postingan’ di waktu yang sama. Setidaknya, itu yang diharapkan. Namun kalau pengguna belum mengunggah foto atau video di waktu yang telah ditentukan, maka mereka akan diberi tahu kalau mereka ‘telat’ mengunggah, yang mana batasnya sampai hari berikutnya dimana mereka bisa mengunggah postingan baru. 

TikTok Now sendiri dikabarkan sedang dalam tahap uji coba untuk beberapa minggu mendatang. Di Indonesia TikTok Now terpisah dengan aplikasi TikTok standar, dimana mereka harus mengunduh aplikasinya melalui Play Store untuk Android atau App Store untuk Apple. Sementara di negara lain, TikTok Now sudah terintegrasi dalam aplikasi TikTok.

Menurut data dari firma intelijen ponsel, Sensor Tower, aplikasi TikTok Now diluncurkan secara global pada hari Minggu, 18 September 2022. Meskipun menjadi salah satu layanan media sosial baru dari salah satu aplikasi paling populer di dunia, aplikasi TikTok Now belum menempati peringkat teratas dalam Top Overall Chart iPhone di pasar mana pun pada saat penulisan.

Meskipun begitu, aplikasi tersebut berhasil masuk ke dalam peringkat Top 100 aplikasi media sosial di lima pasar dunia, yaitu Madagascar, Mozambique, Kenya, Malta dan Singapura. Terlebih lagi, TikTok Now masuk ke dalam peringkat 500 iPhone Social Networking di 38 negara. Negara-negara ini mencakup Myanmar, Bulgaria, Pakistan, Kamboja, Thailand, Indonesia, Qatar, Jerman, Polandia, Belgia, Selandia Baru, Guatemala, Austria, Bahrain, Afrika Selatan, Finlandia, Ghana, Vietnam, Republik Ceko, Yunani, Irlandia, Israel, Nigeria, Azerbaijan, Spanyol, Belanda, Swiss, Algeria, Malaysia, Swedia, Italia, Maroko, Libanon, Meksiko, Denmark, Mesir, Republik Dominika dan Rumania.
 

Meniru BeReal?

TikTok Now sendiri dilaporkan merupakan aplikasi yang meniru aplikasi media sosial lainnya, bernama BeReal. 

Peluncuran global ini menunjukkan ambisi TikTok dengan pengalaman baru ini, yang meniru dari aplikasi seluler bernama BeReal. Seperti BeReal, TikTok Now mengirimkan push notification setiap hari yang mengajak user untuk mengambil foto atau video dengan kamera ponsel yang menghadap ke depan dan menghadap ke luar secara bersamaan. Pengguna memiliki waktu tiga menit untuk mengambil foto mereka atau video berdurasi hingga 10 menit untuk ikut berpartisipasi. Teman kemudian dapat melihat foto satu sama lain di umpan Teman aplikasi atau mereka dapat melihat kiriman dari orang lain di Explore Feed.

Tampaknya TikTok percaya bahwa ia mungkin dapat memperoleh daya tarik untuk format sosial ini di pasar di mana BeReal belum mendominasi. Namun, hal tersebut bisa menjadi sulit, karena BeReal telah menduduki peringkat nomor satu di setidaknya sembilan pasar saat ini, dan masuk ke dalam top five aplikasi iPhone secara keseluruhan di sekitar 40 negara. Pasar utamanya, bagaimanapun, adalah AS, Prancis dan Inggris, seperti yang ditunjukan dari data Sensor Tower. Itu membuat sebagian besar dunia masih kosong untuk lahan bersaing. Ditambah, tidak sulit untuk meniru format dasar seperti ini.

TikTok menolak untuk mengklarifikasi strateginya seputar TikTok Now, termasuk mengapa perusahaan itu memutuskan untuk menjadikan TikTok Now sebagai in-app feature di AS, tetapi sebagai aplikasi yang berdiri sendiri di wilayah lain. Sebagai gantinya, perusahaan hanya akan mengatakan bahwa itu "bereksperimen" dengan experience itu dan bertujuan untuk mengembangkan TikTok Now saat mempelajari bagaimana komunitasnya merangkul format tersebut.

 

Sumber: TechCrunch, Republika.co.id