Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● November 06, 2023

SOSOK - Wiro - Misi Mematahkan Stigma Makan Burger Tidak Sehat

● Entrepreneur 5.0 0 1,0k bm-ic share-ic

Jika berbicara mengenai makanan cepat saji atau fast food, hal yang pertama kali muncul dalam benak kita adalah hidangan burger. Hidangan yang memadukan roti dan daging ini menjadi pilihan banyak orang lantaran penyajiannya yang cepat dan praktis. Hingga saat ini, burger menjadi ikon makanan cepat saji di seluruh dunia dan menjadi populer di banyak kalangan. Meskipun demikian, terdapat satu kedai burger di bilangan Jakarta Selatan yang menyajikan hidangan burger dengan rasa autentik dari bahan-bahan segar yang digunakannya, yakni ‘Byurger’.

Captured by: Ilham Gunawan/Connx

Teuku Andre Aziz atau yang biasa disapa Wiro merintis Byurger bersama dua rekannya, Respati Tamio dan Vhandy Ilham. Pria keturunan Aceh-Sunda ini sempat menempuh pendidikan di bidang Perhotelan dan bekerja di sebuah hotel sebagai Chef. Sebelum membangun bisnis miliknya sendiri, Wiro terlebih dahulu membantu perintisan berbagai bisnis Food & Beverages. Selain itu, Wiro juga sempat bekerja di sebuah kafe dan bertemu dengan rekan sejawatnya, Respati, dan kerap kali berdiskusi mengenai karir keduanya. Setelah berdiskusi panjang, Wiro mengajak Respati untuk merintis kedai burger dan berhasil membuka Byurger di bulan November 2018.

“Awalnya gue dibukain kafe, gue kerja sembari jadi owner juga. Terus ketemu Respati yang sering main ke kafe gue. Karena sesama ‘tukang masak’, kita banyak ngobrol sampai akhirnya gue ajak buat buka warung bareng, dan dia tertarik. Karena saat itu masih jadi chef muda, pengennya bikin restoran fine dining, tapi dihitung-hitung budgetnya gak cukup. Jadi kita mutusin buat burger shop kecil-kecilan dan ajak temennya Respati, Vhandy.” Kata Wiro. 

Captured by: Ilham Gunawan/Connx

“Kenapa ‘Byurger’? Karena gue mau membangun sebuah brand dengan nama yang simpel dan nggak ada penebalan tagline. Kalau orang dengar ‘Byurger’, pasti orang udah tau kalo ini toko burger. Gue mau pake nama yang easy to listening tapi bakal diingat terus.” Lanjut Wiro. 

Meskipun pada saat itu sedang marak-maraknya bisnis burger di Jakarta, Wiro mengklaim bahwa Byuger berbeda dengan kedai burger lain. Hidangan di Byurger tidak menggunakan frozen food, melainkan menggunakan bahan-bahan segar dan bahan yang tidak mengalami proses yang panjang. Dengan demikian, Byurger tidak hanya sekedar menyajikan hidangan yang lezat, namun juga mempertahankan kesegaran bahan-bahannya.

“Dari awal kita bangun Byurger, kita pengen Byurger jadi burger yang gourmet. Dalam artian semua yang disajikan di Byurger itu bahan-bahannya kita bikin sendiri, seperti mayonaise yang kita racik sendiri, french fries nya kita pakai kentang Dieng, ayam nya fresh bukan dari frozen food, sampai roti nya juga kita pakai yang chiller based.” ucap Wiro. 

Captured by: Ilham Gunawan/Connx

Selain menyajikan burger klasik khas Amerika Serikat, Byurger juga menyajikan menu burger dengan pilihan saus Asia seperti Jepang dan Korea serta berbagai varian protein, seperti ribs, unagi, fried chicken, hingga nangka untuk konsumen vegetarian.

Pandemi Covid-19 menjadi momentum yang paling buruk di segala bidang, tak terkecuali di sektor bisnis Food & Beverage. Berbanding terbalik dengan bisnis lainnya yang banyak mengalami pailit, Byurger justru semakin menampakkan eksistensinya di tengah pandemi. Wiro mengungkapkan ia sempat dihadapkan dengan fakta bahwa Byurger berpotensi tidak berumur panjang saat pandemi.

Namun, Wiro melakukan antisipasi dan membuat inovasi untuk Byurger dengan menerapkan pemesanan secara online melalui berbagai platform, mengganti sistem restoran dine-in menjadi drive-in, serta mempublikasikan penerapan protokol kesehatan oleh para pegawai Byurger sehingga dapat menciptakan kepercayaan terhadap sang customer. Wiro mengaku dengan menerapkan hal tersebut, konsumen Byurger semakin meningkat hingga dirinya bisa membuka tiga cabang baru saat pandemi. 

Setelah berhasil membesarkan bisnis pertamanya di Cipete, Wiro terus melebarkan sayapnya dan membuka cabang Byurger di lokasi lain, seperti Menteng dan BSD. Tidak hanya membuka kedai burger, Wiro juga membuka Byurger Cafe di Sawangan, Depok. Meskipun tetap menjadikan burger sebagai menu ikoniknya, Wiro menjelaskan Byuger Cafe juga menyediakan hidangan lain seperti pasta, pizza, dan hidangan gourmet lainnya. 

Captured by: Ilham Gunawan/Connx

“Visi yang gue bawa untuk Byurger gue pengen serve makanan yang lebih sehat. Sehat dalam artian semua makanannya gue bikin sendiri. Nggak lagi-lagi orang makan burger isinya processed food semua.” Lanjut Wiro. 

Selain membuka Byurger, Wiro juga membuka bar serta kedai yang menyajikan hidangan lokal. Harapan Wiro kedepannya yakni Byurger dapat terus memperbanyak cabang serta memperbanyak pekerjanya. Disamping itu, Wiro juga berharap ia dapat mewariskan ilmu serta bisnisnya kepada buah hatinya.

“Punya bisnis itu ibarat kayak punya anak, kita besarin sampai kita bisa lepas. Selama kita belum bisa dilepas ya kita dampingi terus.” Tutup Wiro.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!