Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● June 07, 2023

Satelit SATRIA-1 Meluncur 17 Juni 2023q

● Tech 5.0 0 990x bm-ic share-ic

Indonesia akan meluncurkan sebuah satelit yang diberi nama Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) pada 17 Juni 2023 mendatang dan dipastikan akan meluncur dari Florida, Amerika Serikat. Kapasitas data dari SATRIA-1 sendiri diperkirakan mencapai 150 Gbps (gigabyte per second) dan akan menjangkau 150 lokasi yang tersebar di Indonesia. Nantinya, satelit tersebut akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX milik Elon Musk untuk mencapai slot orbit 147 derajat Bujur Timur dan akan beroperasi pada Desember mendatang.

(image courtesy Instagram/@thalesaleniaspaces)

Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas Menteri Kominfo Mahfud MD dalam rapat kerja bersama dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (05/05/2023). Mahfud mengatakan bahwa proyek lain di Kominfo tidak terpengaruh oleh kasus hukum proyek pembangunan menara telekomunikasi atau yang biasa disebut sebagai Base Transceiver Station (BTS).

Untuk mendukung peluncuran SATRIA-1, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menyiapkan infrastruktur pendukung seperti stasiun bumi ground segment yang tersebar di 11 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Stasiun tersebut akan menjadi penghubung komunikasi antara satelit Satria-1 dan teknisi yang ada di Bumi. Diketahui, lokasi stasiun bumi tersebut akan tersebar di Batam, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Stasiun bumi yang berlokasi di Cikarang akan memegang peranan penting sebagai stasiun pusat pengendali satelit primer, network operation control, serta gateway SATRIA yang merupakan satu kesatuan dari proyek nasional tersebut. Peran dari stasiun bumi yaitu untuk mengendalikan serta mengawasi pergerakan satelit SATRIA-1, melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan, dan sarana komunikasi data antara satelit SATRIA-1 dengan Bumi.

“Satelit Satria-1 direncanakan akan diluncurkan pada bulan ini pada orbit 106 Bujur Timur dan akan beroperasi mulai pada Triwulan ke-IV tahun ini,” ungkap Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kemkominfo melalui siaran pers.

Sebenarnya, sejak tahun 2019, pemerintah sudah merencanakan peluncuran dari SATRIA-1 di bawah tanggung jawab Badan Layanan Umum BAKTI Kominfo dan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertulis di Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Kemudian juga didorong dalam rapat terbatas 2020, setelah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengarahkan peningkatan infrastruktur digital untuk mengakselerasi transformasi digital.

Nilai konstruksi dari satelit SATRIA-1 mencapai US$550 juta atau setara Rp 8,1 triliun dan melibatkan 2 perusahaan, yakni PT Satelit Nusantara Tiga dan Thales Alenia Space. Kapasitas SATRIA-1 yang sebesar 150 Gbps yang melayani 150.000 daerah masih terbilang terlalu rendah karena hanya akan memberi kapasitas data 1 Mbps per daerah. Adapun rincian mengenai 150 ribu titik yang akan dijangkau oleh SATRIA-1 akan meliputi 93.900 titik pendidikan, 47.900 titik pemerintah daerah, 3.900 titik pertahanan dan keamanan, serta 3.700 titik kesehatan.

Menurut data Ookla Speedtest Global Index pada Kuartal I tahun 2023 menunjukkan rata-rata kecepatan internet di Indonesia punya kemampuan mengunduh sebesar 24,78 Mbps dan mengunggah 13,3 Mbps. Sebenarnya, angka tersebut masih di bawah rata-rata kapasitas internet dunia yang memiliki kecepatan mengunduh 80 Mbps dan unggahan 35,13 Mbps. Kemudian, dalam laporan yang sama juga, Indonesia berada di tingkat 121 perihal kecepatan internet dan dua terbawah jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

 

Sumber: Techinasia, Detik, Kata Data

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!