Sebuah monster mitologis Loch Ness, Scotlandia kini menjadi makhluk yang paling diburu di dunia. Banyak orang yang melakukan perburuan monster yang diduga telah ada sejak zaman kuno. Menurut kabar, penampakan dari monster ini mirip dengan binatang dengan sirip. Biarawan asal Irlandia, Saint Columbia, juga menuliskan bahwa makhluk ini telah berada sejak tahun 556 M.

Di era modern ini, monster misterius ini kembali terdengar di bulan Mei 1933 melalui laporan surat kabar Inverness Courier. Disebutkan bahwa sepasang suami istri melihat adanya sebuah pergolakan di dalam air saat berkendara di dekat danau. 

Saat ini, sudah ada ratusan sukarelawan yang melakukan perburuan selama dua hari untuk menemukan Loch Ness. Perburuan yang dilakukan pada 26 sampai 27 Agustus 2023 ini dianggap sebagai pencarian monster “Nessie” sebagai pencarian terbesar. Monster ini sudah diburu sejak 50 tahun lamanya dan tahun ini pencarian yang dilakukan semakin banyak dan serius.

Tim Loch Ness Exploration bekerja sama dengan Loch Ness Centre untuk menyelenggarakan “The Quest” dengan menggunakan alat-alat baru, seperti drone termal. Relawan yang terlibat memantau keberadaan monster “Nessie” di sekitar danau Loch Ness sepanjang 23 mil atau 37 km. Pemantauan ini juga menggunakan alat deteksi sinyal akustik di bawah air.

Salah satu relawan yang terlibat adalah Caroline McNamara asal Amerika Serikat. "Saya memilih monster Loch Ness sebagai tugas esai saya, dan saya berpikir, 'oh 20 tahun kemudian monster itu akan kembali, jadi sebaiknya saya datang dan bergabung dalam perburuan' karena saya mendengar hal itu terjadi," ujarnya. Penggemar monster “Nessie” yang tak dapat terlibat langsung dalam perburuan ini dapat menonton siaran langsung dari kamera web tim yang disiarkan.