Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● September 01, 2023

Peneliti asal Australia temukan cara buaya berkomunikasi

● Science 5.0 0 664x bm-ic share-ic

Buaya mungkin merupakan reptil yang paling vokal disbanding reptil lainnya, dan para ilmuwan berpendapat bahwa mempelajari apa yang mereka katakan satu sama lain dapat membantu kita memahami mereka dengan lebih baik.

Sebelumnya, Pakar Genetika Ekologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ronny Rachman Noor telah mengungkapkan bahwa sejumlah peneliti Australia sedang meneliti bagaimana cara buaya berkomunikasi. Secara singkat, Prof Ronny mengutip dari penelitian tersebut bahwa buaya mengeluarkan suara tertentu dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Namun pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana para peneliti Australia melakukan proses penelitian ini.

Sonnie Flores adalah seorang peneliti buaya di Universitas Sunshine Coast, Australia, ia adalah peneliti yang mengamati perilaku buaya di kebun binatang Australia. Ia mencoba memahami apa yang dikatakan buaya untuk penelitian yang sedang dilakukan. Maka dari itu, Flores dan rekan-rekannya untuk membuat kamus buaya pertama di dunia. Glosarium buaya tersebut akan mengkategorikan berbagai bentuk komunikasi buaya dan mengungkap maknanya. Jika berhasil, hal ini bahkan bisa membantu mencegah konflik antara manusia dan buaya.

Image courtesy: Unsplash

Seperti kebanyakan reptil, buaya dan aligator tidak memiliki laring dan pita suaranya tidak sempurna. Dan tidak seperti kebanyakan mamalia, otot paru-paru buaya tidak dapat mengatur getaran pita suara. Namun buaya dan aligator telah mengatasi keterbatasan fisik mereka untuk menjadi spesies reptil yang paling vokal.

Melansir dari The New York Times, Flores mempelajari rekaman dan cuplikan video dari buaya penangkaran di Kebun Binatang Australia, dan dari buaya liar di Sungai Daintree. Dari rekaman tersebut, Flores berhasil mengidentifikasi 13 kategori suara buaya.

Suara yang ditemukan sangat beragam, ini termasuk geraman, lenguhan, batuk, desisan, dan raungan. Namun ada juga bentuk “berbicara” non-vokal, seperti tamparan kepala di air, narial geysering (saat buaya mencelupkan hidungnya ke dalam air dan menyemburkan air ke udara), dan meniup gelembung. Bahkan termasuk buaya dapat menggetarkan punggungnya sehingga sisiknya bergerak naik turun seperti piston sambil menyemburkan air.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku buaya terjadi di bawah permukaan air, dan perairan di sebagian besar sungai di bagian utara Australia. Sebagaimana yang telah diduga, mempelajari hewan buas ini tidaklah mudah, bahkan buaya di kebun binatang Australia terus memakan mikrofon yang ditaruh untuk penelitian.

David White adalah seorang pemilik Solar Whisper Wildlife Cruises Australia, ia telah mengamati buaya liar di Sungai Daintree selama 26 tahun. Ia berharap pengetahuan seputar buaya membantu para ilmuwan mencocokkan suara buaya dengan perilaku sebenarnya. Ia mengungkapkan perilaku buaya tidak sekedar seperti yang terlihat.

“Kami tahu semua buaya di sini,” ujar David. “Beberapa tindakan mungkin terlihat seperti perkelahian, tapi kita tahu dari pengalaman bahwa itu adalah pacaran.”

Meskpun ilmuwan telah meneliti dan mulai menemukan petunjuk bagaimana buaya berkomunikasi, namun semuanya tidak semudah itu. Terkadang beberapa perilaku buaya lebih sulit dipahami dibanding cara mereka berkomunikasi, dan ini masih menjadi hal yang menarik untuk diteliti.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!