Untuk mempersiapkan pembangunan IKN yang sesuai dengan Visi Indonesia 2045 dalam bidang seni dan budaya, Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan ajak para seniman Indonesia untuk menciptakan roh seni dan budaya di IKN Nusantara. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala OIKN, Bambang Susantono, yang menegaskan bagaimana identitas IKN akan menjadi identitas Indonesia. “Bagaimana nantinya Nusantara diisi rohnya, sbeuah kota harus memiliki roh,” ujarnya dalam acara Diskusi Publik “Membangun  Seni dan Budaya di IKN” di Taman Ismail Marzuki, dilansir dari Antara.

Ajakan ini akan dimulai dengan mengadakan teater dan museum di IKN, baik museum sejarah, seni, maupun museum tentang masa depan seperti Museum of the Future di Dubai. Lokasi museum dan teater ini juga dirancang menjadi lokasi pusat UMKM dan atraksi seni. Hal ini dilakukan agar para pelaku usaha lokal dapat memanfaatkan tempat yang menjadi pusat roh seni dan budaya di IKN. Dilansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan masyarakat OIKN, Alimuddin, akan menempatkan pusat UMKM dan atraksi budaya di rest area di dekat Titik Nol Nusantara.

Susantono juga menambahkan bahwa pengembangan pusat atraksi seni ini dilakukan guna menjadikan IKN sebagai tempat yang tidak hanya livable (dapat digunakan untuk hidup), tetapi juga lovable (dapat dicintai). Maka dari itu, mereka ingin menggandeng orang-orang hebat (people), alam yang indah (nature), dan budaya yang kaya (culture) untuk mewujudkan hal itu. Dengan program ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan roh seni dan budaya Indonesia yang terkenal beragam. Susantono bahkan mengutip perkataan dari seniman asal Inggris, William Shakespeare “Cities are the people, not the buildings”. Atraksi seni dan budaya di IKN tak hanya milik masyarakat Kalimantan, tetapi seluruh Indonesia.