Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, akan mempermudah proses pendaftaran calon pendaki melalui sistem pendaftaran online. Mulai 1 November 2023, masyarakat cukup menyerahkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan informasi dasar melalui Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango (Siap-Gepang) untuk mendapatkan izin pendakian.

Melansir dari Kompas, penyederhanaan tersebut, menurut Ketua TGGP Sapto Aji Prabowo, dilakukan untuk memudahkan pendakian Gunung Gede Pangrango bagi siapa saja yang ingin melakukannya. Mereka saat ini harus mendaftar dengan memberikan data yang bermacam-macam, yang dianggap sangat mepersulit pendaki.

"Sekarang cukup memasukkan NIK, umur dan barang bawaan dan membayar dengan QRIS, setelah membayar dengan QRIS, calon pendaki mendapat kode booking. Aplikasi Siap-Gepang akan dirilis 1 November 2023 sebagai upaya memperketat pengawasan," kata Sapto di Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (18/10/2023). 

Diantara satu data yang tetap dibajibkan untuk dimasukkan dalam sistem baru ini adalah daftar barang bawaan. Pada hari pendakian, petugas akan melakukan pengecekan apakah barang milik pendaki sesuai dengan data yang dimasukkan atau tidak.

Sapto mengatakan, ketika ada pendaki yang melakukan pelanggaran, maka sistem aplikasi langsung memasukkan namanya ke dalam daftar hitam, sehingga tidak bisa mendaftar lagi.

TNGGP menyebutkan tiga puluh pendaki masuk daftar hitam per Januari 2023. Sebagian besar disebabkan oleh pendakian saat penutupan taman nasional, membawa benda terlarang seperti suar atau bom asap, dan menggunakan jalur yang dilarang.

"Tidak hanya dilarang mendaki ke Gunung Gede Pangrango, tapi mereka yang masuk dalam daftar hitam otomatis tidak dapat mendaki di 55 taman nasional yang ada di Indonesia," ucapnya.