Sepakbola Indonesia memang sedang dalam tahap pengembangannya, Indonesia yang kerap gagal di dalam bidang sepakbola sedang dalam proses untuk melakukan revolusi dan pembangunan kembali struktur sepakbola yang lebih sehat serta tim yang memiliki pondasi lebih jelas. Melalui pemilihan Ketua Umum yang dilakukan beberapa waktu lalu, calon favorit sekaligus Menteri BUMN berhasil melangkah dan menjabat sebagai Ketua Umum ditemani oleh Ratu Tisha dan Zainudin Amali sebagai Wakil Ketua Umum.

Image from Kompas

Kali ini bukan Erick Thohir atau Ratu Tisha yang mencuri perhatian masyarakat, melainkan sosok Wakil Ketua yang juga menjabat sebagai Menpora yaitu Zainudin Amali berhasil mengejutkan seluruh Indonesia. Pasalnya, dirinya membuat keputusan yang dirasa cukup berani dengan melepas jabatannya sebagai Menteri demi memberikan fokus penuhnya untuk PSSI dan demi membantu sang ketua guna memperbaiki sepakbola Indonesia.

Amali memang sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Sekretariat Negara Pratikno pada Kamis, 9 Maret 2023 lalu namun dirinya tetap memiliki kewajiban untuk berhadapan dengan Presiden pada hari Senin, 13 Maret 2023 mendatang. Keputusan ini memang membuatnya tak harus mendapat dua jabatan dalam satu waktu yang sama dan bisa fokus pada perkembangan sepakbola Indonesia tapi nyatanya ada alasan lain dibalik keputusan itu juga.

Tak hanya fokus demi sepakbola Indonesia namun dia juga merasa bahwa keputusan untuk menjadi Wakil Ketua Umum PSSI ketika masih menjabat sebagai Menpora merupakan sesuatu yang tidak adil, dirinya merasa tidak etis dan meninggalkan kesan bahwa dirinya tidak memberikan perhatian pada olahraga lain. Dirinya mungkin merasa bahwa posisi Menpora harusnya diisi oleh sosok yang benar-benar dapat memberikan rasa peduli kepada seluruh cabang olahraga di Indonesia, tidak hanya berfokus pada satu saja.

Image from CNN Indonesia

Dirinya juga terkesan dengan filosofi yang disampaikan Presiden FIFA dikala datang ke Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan yang menarik sepakbola Indonesia hingga ke titik terendahnya. Segala bentuk hujatan dan makian diterima oleh badan sepakbola Indonesia tapi kenyataannya adalah sepakbola harus bisa berkembang dan maju ke depan, oleh sebab itu tragedi tersebut harus kita bawa terus sebagai salah satu titik yang menyadarkan publik untuk membuat perubahan dalam sepakbola.

Amali memang diberikan tawaran untuk tetap menjalankan keduanya berbarengan tapi dirinya menolak hal tersebut. Sehingga dirinya membulatkan tekad untuk fokus kepada sepakbola walau rintangan yang akan dihadapi tidak main-main. Banyak sekali resiko yang akan menghampiri Amali dalam masa jabatannya namun dirinya tetap membulatkan tekad untuk memajukan cabang olahraga yang dicintai seluruh masyarakat Indonesia.

 

Sumber: Detik