Liz Truss diumumkan menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru setelah pemungutan suara internal Partai Konservatif pada hari Senin kemarin.

Truss merupakan mantan Menteri Luar Negeri era Boris Johnson. Truss berhasil mengalahkan mantan Menteri Keuangan, Rishi Sunak, dengan 81.326 suara berbanding 60.399 membuat dirinya berhasil menggantikan posisi Johnson sebagai PM Inggris. Truss akan resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris pada hari Selasa 7 September 2022, setelah melakukan pertemuan dengan Ratu Elizabeth II di Skotlandia.

Boris Johnson mundur dari posisinya sebagai Perdana Menteri pada 7 Juli lalu, Johnson juga mengatakan bahwa dirinya yakin kalau Truss punya rencana yang tepat untuk mengatasi krisis biaya hidup di Inggris.

Liz Truss merupakan figur yang menonjol di Partai Konservatif. Dalam persaingannya dengan Sunak, Truss menyampaikan pandangannya terkait mandat Bank of England, pemotongan pajak dan serta krisis biaya hidup yang memburuk.

Terpilihnya Truss juga terjadi saat Inggris dilanda krisis biaya hidup akibat lonjakan biaya energi. Selama kampanye, Truss mengatakan akan menekan sektor ekonomi yang melemah dan meringankan beban kenaikan harga.

Image via CNBC

 Menurut kepala ekuitas Inggris di Lazard Asset Management, Alan Curtis, bahwa PM pengganti Johnson akan menawarkan dukungan untuk biaya energi melalui penganggaran baru.

 Liz Truss merupakan Perdana Menteri Inggris perempuan ketiga yang sebelumnya posisi tersebut diisi oleh Margaret Thatcher dan pendahulu Johnson, Theresa May.