Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 50

by Connx ● November 15, 2023

Mahasiswa UNY ubah air laut untuk diminum dan jadi bahan bakar kapal

● Science 5.0 0 814x bm-ic share-ic

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menciptakan sesuatu yang inovatif. Kali ini, mereka menggunakan kecerdasan mereka untuk memecahkan permasalahan yang sudah lama dihadapi nelayan Indonesia.

Mereka berhasil memproduksi air minum dari air laut sekaligus menjadikan sebagai bahan bakar kapal yang lebih terjangkau. Sebab, saat ini nelayan masih mengandalkan kapal berbahan bakar minyak untuk menggerakkan mesin diesel agar menghasilkan energi.

Kelima mahasiswa UNY ini mengatasi kekhawatiran tersebut dengan menciptakan sistem yang disebut Sea Water Desalination. Sistem ini yang mengubah air laut yang asin menjadi air bersih sekaligus menyuplai energi listrik.

Mereka adalah Yanuar Agung Fadlullah dari prodi Pendidikan Teknik Mesin, Assadullah al Kaffah Alam prodi Pendidikan Teknik Mesin, Sahid Ramandhani prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Bagus Putra Setiyawan prodi Pendidikan Mekatronika, dan Khisna Rizqi Fauzia prodi Kimia. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan pembiayaan atas karya mereka pada tahun 2023 sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang PKM-KC.

Yanuar Agung Fadlullah selaku Ketua Tim menyatakan inovasi ini bertujuan untuk mencapai sejumlah tujuan penting. Pertama, menawarkan pengganti yang hemat biaya dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi nelayan. Kedua, membuat air minum lebih mudah ditemukan saat berada di laut, yang selama ini sulit ditemukan.

“Teknologi desalinasi dirancang portable mempertimbangkan analisa perancangan golden ratio sehingga cocok diimplementasikan pada dek/kabin kapal nelayan,” kata Yanuar sebagaimana dilansir dari Kumparan.

Listrik yang dihasilkan tenaga surya memberi daya pada alat ini secara keseluruhan. Nelayan bisa mendapatkan air minum yang mereka perlukan selama melaut dengan memanfaatkan hasil proses desalinasi air laut. Selain itu, hidrogen (H) dan oksigen (O2) dihasilkan selama proses elektrolisis dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggerakkan kapal.

Menurut Assadullah al Kaffah Alam, integrasi proses desalinasi dan elektrolisis dengan konsep energi terbarukan diharapkan dapat menawarkan solusi praktis terhadap tantangan yang dihadapi para nelayan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi yang sesuai untuk mendukung industri maritim Yogyakarta.

Anggota lainnya, Sahid Ramadhani menjelaskan bahwa penemuan teknologi desalinasi yang dikombinasikan dengan electrochemical compressor menawarkan berbagai manfaat luar biasa. Dengan menggunakan strategi ini, tim dapat secara bersamaan menghasilkan listrik, air minum, serta hidrogen dan oksigen untuk digunakan sebagai bahan bakar mesin kapal dari satu alat penemuan.

“Teknologi dirancang berbasis green energy yang ramah lingkungan sekaligus mampu menghasilkan air bersih dengan jumlah lebih banyak dibandingkan alat desalinasi yang lain,” kata Sahid.

Selain itu, alat desalinasi ini memiliki panel surya yang terintegrasi dengan inverter dan baterai yang menggerakkan alat secara elektrik. Baterai alat ini akan diisi oleh sinar matahari yang menyinari panel surya sehingga dapat berfungsi tanpa perlu dilakukan pengisian baterai.

Alat ini dapat digunakan secara efektif dalam berbagai situasi karena bersifat portabel. Manfaat utama dari pengembangan alat desalinasi ini adalah menggabungkan beberapa metode yang telah digunakan sebelumnya menjadi satu unit untuk menghasilkan keluaran yang optimal. Dengan metode ini, nelayan dapat mengatasi permasalahan bahan bakar kapal dan akses air bersih yang sering mereka hadapi secara efisien.

Selain itu, Bagus Putra Setiyawan menyatakan sistem desalinasi air minum ramah lingkungan karena dibuat dengan memanfaatkan daya dari panel surya secara keseluruhan. Ada beberapa langkah yang terlibat dalam pengisian baterai, dimulai dari panel surya yang mengalirkan arus ke rangkaian kontrol, dan kemudian arus tersebut diteruskan ke baterai.

“Listrik yang dialirkan langsung hanya menghasilkan arus searah atau direct current (DC) kemudian diubah menjadi arus AC menggunakan inverter,” katanya.

Alat ini menjalankan arus elektrolisis yang menghasilkan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar alternatif, menyalakan stopkontak untuk menyuplai listrik kepada nelayan, dan menggerakkan pompa bolak-balik dalam sistem penyaringan menggunakan arus AC.

Khisna Rizqi Fauzia juga menjelaskan cara kerja alat ini, berikut adalah langkah yang digunakan untuk menjalankan alat ini:

1. Air laut dipompa dengan pompa reciprocating

2. Air disaring melalui filter pretreatment desalinasi untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan

3. Proses desalinasi berjalan dengan menggunakan filter reverse osmosis untuk menghasilkan air minum

4. Air laut siswa proses reverse osmosis akan dialirkan melalui electrochemical compressor untuk menghasilkan oksigen dan hidrogen

5. Oksigen dan hidrogen ini akan disimpan dalam penyimpanan sebagai bahan bakar alternatif motor kapal.

“Oksigen dan hidrogen disimpan dalam storage sebagai bahan bakar alternatif motor kapal,” ungkap Khisna.

Wah, keren banget ya anak muda Indonesia bisa menghasilkan teknologi secanggih ini, semoga kedepannya semakin banyak anak muda kreatif seperti mereka. Rasakan pengalaman membaca yang luar biasa di Connx.id, cukup dengan menggunakan platform Connx, kamu bisa mengumpulkan koin untuk menukarkannya dengan berbagai hadiah yang unik.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!