Tenggelam dalam depresi dan rasa kehilangan serta berlarut dalam gelap tanpa harap. Umumnya manusia akan menyerah dan berjalan tanpa arah, namun berbeda dengan seorang Anne Beiler yang berhasil kembali ke jalan yang terang lagi.

Penderitaan Panjang Anne 

Anne Beiler adalah seorang ibu biasa yang tinggal di pedesaan Pennsylvania, lahir pada tahun 1949 kemudian dibesarkan sebagai anggota gereja di desanya. Dirinya tidak melanjutkan sekolah dan berhenti setelah kelas 8, kemudian memutuskan untuk meninggalkan gereja yang telah menjadi saksi tumbuh besar dirinya dikarenakan dirinya merasa ketat. Anne Beiler memutuskan untuk menikah dan memiliki 2 orang anak.

Secara singkat mungkin hidupnya terdengar biasa saja, namun cerita menarik baru akan dimulai. Hidupnya benar-benar berubah ketika anak perempuannya yang baru berusia 19 bulan harus tewas dengan cukup tragis, kecelakaan pertanian yang melibatkan traktor pada akhirnya merenggut buah hati yang dicintai olehnya. 

Hidup Anne Beiler pada saat itu benar-benar hancur, dunianya serasa runtuh begitu saja dan tidak ada lagi bahagia yang bisa didapat menurutnya, bahkan kejadian ini membuat Anne sempat menyalahkan Tuhan. Dirinya mengalami depresi, bahkan hubungan pernikahannya juga menjadi berantakan, dan yang paling menyedihkan adalah, Anne Beiler harus mengalami pelecehan seksual dari seorang pastor yang sudah dipercaya olehnya, seorang pastor yang sudah seharusnya membantu Anne dengan konselingnya agar dia bisa menemukan terang dalam hidup tapi sang pastor justru semakin mendorong Anne dalam gelap.

Seiring berjalannya waktu, Anne mulai terbuka pada suaminya dan mereka memutuskan untuk konseling sebagai pasangan dan keputusan ini kemudian menyelamatkan mereka berdua. Sampai-sampai, suami Anne memutuskan untuk memberikan konseling gratis untuk yang membutuhkan. Walau hidupnya seakan kembali baik-baik saja tapi Anne tentu perlu menemukan cara untuk menyambung kehidupannya. Pada tahun 1988, Anne meminjam uang dengan jumlah yang sangat besar kepada keluarganya untuk membuka kios kecil di pasar. Banyak macam makanan dijual olehnya, mulai dari pizza hingga pretzel namun semua tidak berjalan sesuai dengan rencana Anne.

Anne Beiler, Kebangkitan Sosok Luar Biasa

Anne mulai putus asa dan ingin menyerah tapi sang suami terus menahannya dan memaksa untuk berjuang, sang suami bahkan meminta untuk mencoba resep yang dipelajari dari ibunya ketika mereka masih kecil. Mereka pun mencoba resep itu dan secara mengejutkan, resep itu menjadi sukses yang sangat besar dan mulai merubah kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. Kemudian secara perlahan tapi pasti, Anne mulai menambah kiosnya.

Saudara Anne bahkan meminta resepnya agar dia bisa berjualan juga. Anne sebagai pengusaha baru tentu memberikan resep tersebut dengan syarat sebagian keuntungan akan ada yang diberikan kepada Anne sebagai bentuk biaya dari resepnya. Setahun kemudian, Anne Beiler pun untuk pertama kalinya memperkenalkan brand Auntie Anne’s miliknya yang tanpa disadari akan menjadi sesuatu yang sangat besar dan global. Seiring berjalan waktu, lambat laun orang lain juga melakukan hal yang sama hingga Auntie Anne’s ini menjadi sebuah waralaba. Pada tahun 1992, Anne telah mengembangkan bisnisnya hingga di 100 lokasi berbeda.

Pada tahun 90an, pretzel menjadi sangat populer dan ini membantu Auntie Anne’s terus berkembang hingga melebihi 500 toko hanya dalam satu dekade saja. Namun pada tahun 2005 Anne membuat keputusan mengejutkan sekaligus menjadi bentuk penyembuhan diri Anne dari depresi dengan menjual Auntie Anne’s dengan keuntungan yang dirahasiakan namun diyakini bahwa angka tersebut sangatlah besar. Sekarang Auntie Anne’s memiliki toko mencapai angka 1.900 lokasi dan dimiliki oleh FOCUS Brand sebagai ekuitas swasta.

Tentu ini tidak lepas dari ketekunan dan sifat tidak menyerah Anne Beiler serta kegigihan sang suami dalam mendukung dirinya. Jika seorang Anne Beiler saja bisa, mengapa kalian tidak?

 

Sumber: Entrepreneur Bisnis, Kumparan, Intisari Grid