Pada tanggal 27 Februari 1932, dunia ilmiah dihebohkan oleh penemuan partikel subatomik baru yang disebut neutron. Neutron adalah partikel subatomik yang tidak memiliki muatan listrik dan memiliki massa hampir sama dengan proton. Penemuan neutron dilakukan oleh fisikawan Inggris bernama James Chadwick.

Sebelum penemuan neutron, para ilmuwan telah lama mencari partikel subatomik yang tidak memiliki muatan listrik namun memiliki massa, yang diperkirakan ada dalam inti atom bersama dengan proton yang bermuatan positif. Chadwick berhasil menemukan neutron dengan cara melakukan serangkaian percobaan yang sangat teliti dan cermat.

James Chadwick (Image via Britannica)

Percobaan Chadwick melibatkan pengiriman partikel alpha ke dalam bahan yang mengandung unsur berat, seperti berilium, yang menghasilkan partikel lain yang tidak dikenal pada saat itu. Chadwick kemudian melakukan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan polonium dan berilium untuk menghasilkan partikel baru yang ditemukan dalam inti atom. Dia menyimpulkan bahwa partikel baru ini adalah neutron, dan berhasil menunjukkan bahwa neutron tidak memiliki muatan listrik.

Penemuan neutron oleh Chadwick memiliki konsekuensi besar dalam fisika nuklir dan ilmu pengetahuan lainnya. Neutron membuka pintu baru bagi penelitian tentang inti atom dan reaksi nuklir. Dalam beberapa tahun setelah penemuan neutron, ilmuwan dapat memahami sifat fisik dan kimia dari nuklida radioaktif dan mengembangkan teknologi nuklir, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan senjata nuklir.

Namun, penggunaan teknologi nuklir juga memiliki dampak yang signifikan pada manusia dan lingkungan. Pengetahuan yang berkembang tentang neutron dan inti atom telah menjadi penting dalam memahami bahaya radiasi dan mengembangkan cara untuk melindungi manusia dan lingkungan dari efek negatifnya.

Penemuan neutron pada tanggal 27 Februari 1932 oleh James Chadwick merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Neutron membuka pintu baru bagi penelitian tentang inti atom dan reaksi nuklir, dan memungkinkan pengembangan teknologi nuklir yang bermanfaat, namun juga memiliki dampak negatif yang signifikan.