Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang terjadi di Prefektur Ishikawa, Jepang, tidak berdampak pada wilayah Indonesia. 

Dinukil dari Antara, Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, berdasarkan analisis modeling tsunami, gempa tersebut tidak memiliki potensi untuk memicu tsunami di wilayah Indonesia dan negara-negara di sekitar Samudra Hindia.

Gempa ini memiliki episenter pada koordinat 37,35° LU dan 137,24° BT, terletak di wilayah Prefektur Ishikawa, Jepang, dengan kedalaman 45 km. Meskipun gempa ini memicu peringatan tsunami untuk sepanjang pesisir Pantai Barat Jepang, wilayah yang berpotensi terkena dampak tsunami meliputi: 

1. Noto Area 
2. Prefektur Ishikawa (estimasi ketinggian 5 meter)
3. Prefektur Yamaga
4. Prefektur Niigata 
5. Sadogashima Island 
6. Prefektur Toyama 
7. Kaga Area Prefektur Ishikawa 
8. Prefektur Fukui
9. Northern Part of Hyogo Prefecture (estimasi ketinggian 3 meter)
10. Pesisir Hokkaido bagian barat
11. Pesisir Laut Jepang bagian utara Hokkaido
12. Pesisir Laut Jepang bagian selatan Hokkaido
13. Prefektur Akita (estimasi ketinggian 1 meter)

Hingga Senin sore, tsunami telah terjadi di beberapa wilayah pantai di Jepang, seperti Wajima (Ishikawa) dengan ketinggian 1 meter 20 cm pada pukul 14.21 WIB.

Toyama dengan ketinggian 80 cm pada pukul 14.35 WIB, Kashiwazaki (Niigata) dengan ketinggian 40 cm pada pukul 14.36 WIB.

Pelabuhan Kanazawa (Ishikawa) dengan ketinggian 40 cm pada pukul 14.04 WIB. Pulau Tobishima (Yamagata) dengan ketinggian 20 cm pada pukul 15.07 WIB, serta Pulau Sado Washizaki (Niigata) dengan ketinggian 20 cm pada pukul 15.09 WIB.