Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa gaji pekerja Indonesia harus mencapai Rp 10 juta per bulan sebagai syarat untuk Indonesia “naik kelas” menjadi negara maju dengan penghasilan tinggi pada 2045.

Melansir dari Kompas, Airlangga mengungkapkan pendapatan per kapita pekerja di Indonesia per tahunnya harus menyentuh 10 ribu Dolar AS atau sekitar Rp 150 juta untuk Indonesia menjadi negara maju. Guna keluar dari situasi tersebut, Airlangga menganjurkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan produk domestik bruto (PDB) per kapita dari 4.700 dollar AS menjadi di atas 10.000 dollar AS pada 2030.

"Kita prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa di-maintain di 5-5,5 persen maka kita punya pertumbuhan income per kapita di 2024 mencapai 5.500 dollar AS. Hari ini 4.700 dollar AS, kemudian kita akan mencapai 10.000 dollar AS," ujar Airlangga.

Meskipun demikian, pengamat ekonomi dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa perlu perubahan arah kebijakan ekonomi untuk mencapai target upah Rp 10 juta per bulan tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2023, upah rata-rata pekerja adalah sebesar Rp 2,94 juta per bulan. Sementara itu kenaikan upah dari Februari 2022 ke Februari 2023 diperoleh angka pertumbuhan sebesar 1,8 persen dalam waktu satu tahun.

"Dengan pertumbuhan upah rata rata 1,8 persen per tahun, diperkirakan upah pekerja baru mencapai Rp 10 juta per bulan pada 2092," papar Bhima.

Bhima menjelaskan pemerintah dapat melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan kenaikan upah rata-rata sebesar 6 persen. Salah satunya dengan mendorong peningkatan porsi industri manufaktur bernilai tambah dan padat karya. Untuk itu, pemerintah Indonesia pun menargetkan sektor manufaktur sebagai penyumbang tinggi untuk ekonomi Indonesia harus mencapai 25% pada tahun 2030, sedangkan di tahun ini sektor tersebut baru menyumbang sebesar 18%.

"Artinya kita harus naik industrinya ke sofistifikasi (kompleks), lebih tinggi. Atau kita lihat industri yang bisa menaikkan industri-industri dasar, seperti tekstil and footwear, itu pada produk-produk yang punya nilai lebih tinggi,” tambah Airlangga.