Musim kemarau ekstrem di Indonesia akan segera berakhir, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meski begitu, El Nino diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2024.

Melansir dari Good News from Indonesia, Indonesia saat ini sedang mengalami musim kemarau yang lebih ekstrem, lebih kering dan panas dibandingkan musim kemarau pada umumnya, seperti yang diketahui. Fenomena El Nino dan IOD Positif yang mengakibatkan suhu tinggi tidak normal dan curah hujan lebih sedikit dari biasanya menjadi penyebab kondisi ini.

"Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini. Dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023," ucap Dwikorita Karnawati  selaku Kepala BMKG dalam keterangan di situs resmi BMKG, pada Kamis (5/10/2023).

Menurut BMKG, peralihan monsun Australia ke monsun Asia erat kaitannya dengan turunnya musim hujan. Hujan diperkirakan akan turun di Indonesia pada bulan November karena angin yang bertiup dari barat membawa massa udara yang lebih berat sudah mulai masuk ke Indonesia.

Kemarau kering diharapkan dapat segera berhenti secara bertahap sebagai akibat dari berkurangnya pengaruh El Nino yang disebabkan oleh pergeseran angin pada Monsun Asia. Akibatnya, sebagian besar tempat akan mengalami cuaca hujan sebelum dan sesudah bulan November.

Meski musim hujan telah dimulai, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran. mengingat musim kemarau belum sepenuhnya berakhir.

“Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” lanjut Dwikorita.