"In order to become a great investor, you must understand how bad investors think" - Peter Lynch

Konsep di balik investasi yang sukses sebenarnya sangat sederhana. Namun begitu banyak yang gagal untuk menghasilkan keuntungan Berikut adalah kesalahan paling umum yang dilakukan oleh investor dan cara kamu bisa menghindarinya.

1. Kurangnya tujuan yang jelas

Di sinilah semuanya dimulai - kamu perlu tahu mengapa kamu memutuskan untuk berinvestasi sejak awal. Dari tujuan ini, kamu menentukan cakrawala waktu dan risiko sebesar apa yang kamu siap untuk hadapi.  Tuliskan tujuan dan strategi kamu saat memulai dan rujuk terus pada tulisan ini dengan setiap langkah investasi yang kamu lakukan

2. Mencoba mengikuti waktu pasar

Jika kamu belum pernah mencoba ini sebelumnya, kamu berarti masuk ke dalam minoritas. Setiap investor baru dengan cepat mengetahui bahwa tidak ada yang mampu memprediksi bagaimana pasar bergerak. 

3. Alokasi aset yang tidak seimbang

Investor baru sering berakhir dengan portofolio yang sangat padat dengan saham teknologi, karena disinilah banyak 'saham hype' berada. Ini membuat kamu terpapar pada volatilitas pasar tertentu itu. Coba untuk menyeimbangkan portofolio kamu di beberapa sektor pasar. Jangan hanya mengikuti ‘hype’ saja. Lakukan riset terlebih dahulu tentang aset yang akan kamu investasikan.

4. Menggunakan Chart History untuk memilih saham

Investor baru akan melihat grafik di tahun kesatu, tiga, atau kelima untuk saham yang berjalan baik dan ingin langsung terjun dengan asumsi bahwa dengan kinerja historis seperti itu, ia akan terus naik! Sayangnya, kenyataannya sering kali tidak begitu.

5. Tidak sabar

Investasi jangka panjang yang sukses adalah 1% membeli saham dan 99% menahan saham itu dan tidak melakukan apa pun, terlepas dari pergerakan harga. Semakin kamu mengacaukan portofolio yang kamu miliki, semakin buruk return yang akan kamu dapatkan. Berkonsentrasi lebih sedikit pada pergerakan harga, dan fokuskan tenaga lebih pada fundamental yang mendasarinya

6. Menunggu untuk ‘Get even’

Hal ini berarti kamu menunggu untuk menjual saham yang merugi setelah kembali ke harga awalnya. Ini disebut sebagai "kesalahan kognitif". Kamu kehilangan uang dua kali dengan memegang saham geser dan tidak dapat menggunakan kembali uang itu ke dalam bisnis yang memiliki potensi untuk tumbuh. 

7. Salah memilih gaya investasi

Kamu perlu menemukan metode yang dapat menghargai toleransi risiko, tujuan, dan sumber daya yang kamu punya. Satu gaya investasi tidak cocok untuk semua dalam berinvestasi dan akan sangat bodoh untuk mengejar strategi investasi yang tidak sesuai dengan tujuan investasimu. Apakah kamu investor moderat, high risk-high return atau kamu suka berinvestasi dengan aman, tentukan gaya investasimu.

8. Mengandalkan emosi

Menjadi orang yang pragmatis akan sangat berguna di pasar saham. Jika kamu tidak bisa menunggu beberapa hari untuk membeli atau menjual saham, kemungkinan besar kamu bertindak berdasarkan emosi. Kamu tidak boleh terburu-buru mengambil keputusan dalam berinvestasi. Semakin sedikit perasaan yang kamu libatkan di pasar saham, semakin baik

9. Berinvestasi karena suka dengan perusahaan tertentu

Ada perbedaan mendasar antara berinvestasi pada perusahaan yang memiliki dasar fundamental bisnis yang kuat dan menanam saham yang naik karena hanya kamu 'menyukainya' perusahaannya. Entah itu karena kamu suka dengan CEO-nya, personality brand-nya, jangan hanya menanam saham pada suatu perusahaan hanya karena kamu menyukainya. Selalu mengacu pada kekuatan dan pertumbuhan bisnis yang mereka miliki.

10. Terlalu banyak menanam saham

Diversifikasi adalah cara yang bagus untuk mengelola risiko. Tetapi memiliki portofolio saham lebih dari 50 perusahaan sebagai investor adalah keputusan yang akan mencelakakanmu di masa depan. Kamu tidak dapat mengikuti banyak bisnis dan kamu akan berakhir dengan lebih banyak kerugian yang akan menurunkan return yang akan kamu dapatkan.

Pada akhirnya, kamu tidak akan selalu membuat keputusan yang tepat saat berinvestasi. Manusia adalah makhluk yag emosional dan kita bertindak berdasarkan emosi ini dengan pilihan yang kita buat setiap hari. Namun, dengan sumber daya yang tepat kamu dapat mengatasi psikologi diri sendiri dan menang dengan hasil yang menguntungkan.