
by Connx ● October 03, 2023
SOSOK: Zanun Nurangga - “Di situasi yang sunyi suara yang kecil bisa terdengar.”
0 1,9k
Saat ini, industri kreatif memiliki banyak wadah untuk berkembang. Salah satu tempat yang bertujuan untuk memajukan industri kreatif adalah Grammars, yang didirikan oleh Zanun Nurangga bersama teman-temannya dan berlokasi di Cihapit, Bandung. Meskipun Cihapit saat ini dikenal sebagai tempat yang sedang naik daun di kalangan anak muda, bagi Zanun, Cihapit adalah tempat masa kecilnya.
"Kami menyadari bahwa di Cihapit, toko kelontong tidak begitu banyak, karena kami tumbuh di Bandung, dan rumah masa kecil saya berdekatan dengan daerah ini. Jadi, saya sudah familiar dengan lokasi dan atmosfer di Cihapit."
Image Courtesy: Grammars
Keputusan Zanun untuk membuka Grammars di Cihapit berasal dari diskusi dengan Sandi, pemilik restoran Gang Nikmat. Awalnya, tempat tersebut hanya digunakan untuk Gang Nikmat, tetapi setelah satu tahun, muncul ide untuk mengubahnya menjadi sebuah retail space. Zanun dan teman-temannya yang berasal dari berbagai latar belakang seperti arsitektur, desain interior, desain grafis, dan komunitas kreatif akhirnya memutuskan untuk membuka Grammars. Zanun menggambarkan Grammars sebagai sebuah toko kado yang menawarkan berbagai macam barang seperti alat tulis, dekorasi rumah, majalah, dan zine.
“Grammars ini bisa dianggap sebagai concept store atau curated store. Tapi kita paling suka dengan panggilan gift shop, karena di sini kita jual oleh-oleh dari berbagai nama keren di industri.
“Dalam gift shop ini kami ingin membawa sesuatu yang memiliki unsur kerajinan tangan, memperkenalkan karya artis dan seniman lokal kepada warga lokal dan harapannya warga internasional juga."
Nama "Grammars" dipilih karena pemilik ingin memiliki nama yang terkait dengan alat tulis dan sekolah. Karena Zanun ingin Grammars juga menjadi tempat untuk belajar, tempat menemukan pengetahuan baru. Grammars sendiri dikonsepkan pertama kali pada Desember 2019, dan mulai didirikan pada Maret 2020.
Ketika mereka pertama kali membuka selama pandemi, mereka menghadapi banyak kendala, tetapi pada Juli 2020, ketika peraturannya mulai dilonggarkan, Zanun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuka Grammars hanya pada akhir pekan dengan jumlah pengunjung yang terbatas.
Image Courtesy: Grammars
Akhirnya, Grammars menjadi populer karena sering mengadakan acara di akhir pekan. Zanun sangat berterima kasih kepada teman-temannya di balik Grammars karena mereka saling mendukung selama masa pandemi.
Kenapa Grammars? Karena kata ini bisa diasosiasikan dengan sekolah, tempat kita belajar dan membina ilmu. “Sebenarnya berkat word of mouth juga Grammars bisa dikenal oleh banyak orang. Di situasi yang sunyi suara yang kecil bisa terdengar.”
Image Courtesy: Grammars
Zanun juga menggunakan Grammars sebagai platform untuk mendukung industri kreatif dengan menjual produk dari merek yang bekerja sama dengan Grammars dan mengadakan open call untuk para kontributor yang ingin menjual karya mereka di Grammars. Salah satu hambatan yang dihadapi oleh Zanun di Grammars adalah penyesuaian target audiens. Awalnya, Grammars didirikan berdasarkan preferensi pemiliknya, tetapi seiring berjalannya waktu, pengunjung Grammars semakin beragam dan lebih muda daripada pemiliknya. Oleh karena itu, Zanun harus beradaptasi untuk menarik para anak muda.
Image Courtesy: Grammars
“Filosofi saya dalam membangun bisnis itu seperti bola ping-pong, kita coba untuk serve aja dulu. Soal nanti bolanya balik atau tidak ya harus percaya dulu kalau dia akan balik. Ternyata, responnya baik dari banyak orang, dan itu melambangkan bola ping-pong yang kita percayai akan kembali ke kita.
Untuk rencana ke depannya, Zanun berharap Grammars dapat menjadi wadah untuk mendukung brand yang memiliki cerita dan makna unik, mengembangkan kreativitas bagi siapapun yang ingin berkarya. Bagi Zanun, Grammars merupakan pelajaran tentang arti keluarga, kerja sama, dan cara membangun hubungan interpersonal yang baik.
"Ada banyak kebetulan dan keberuntungan yang terjadi dari awal Grammars berdiri.
Jadi, mari terus melangkah maju, asalkan kita belajar dari kesalahan yang kita buat dari perjalanan ini.
Image Courtesy: Grammars
Mau lanjut membaca?
Dapatkan lebih banyak Connx Coin
Beri rating artikelnya!
Seberapa puaskah kamu?