Menjadi sumber manfaat bagi banyak orang memang adalah sebuah impian karena bisa menyalurkan kebahagiaan tersebut kepada mereka yang membutuhkan. Nurdini Prihastiti atau biasa dipanggil Dini, menjadikan Dama Kara sebagai wadahnya untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Berawal dari niatnya yang tulus untuk membantu teman-teman berkebutuhan khusus untuk berkarya di Dama Kara, Dini memiliki tekad untuk membuat sebuah brand fashion yang bisa bermanfaat bagi semua orang.

Ada beberapa motif batik yang dibuat langsung oleh penyandang autisme, dengan para orang-orang berkebutuhan khusus ini mendapatkan royalti atas karya yang mereka buat. Selain memiliki tujuan yang mulia, sebenarnya Dama Kara memiliki cerita yang unik dibalik awal mulanya. Awalnya Nurdini atau biasanya dipanggil dengan nama Dini, membantu suaminya, Bheben Oscar mengurus bisnis konveksinya yaitu Indogarment di Bandung. 

Tetapi pada 22 Agustus 2019, Indogarment mengalami sebuah musibah di mana kapal yang mengirimkan barang-barang seperti seragam dan souvenir terbakar di laut masalembo. Bagi Dini, itu adalah kerugian terbesar yang dialami Indogarment. Dini dan Bheben akhirnya memiliki keinginan untuk beramal dan memberikan rezeki kepada mereka yang membutuhkan.

Image Courtesy: Dama Kara

Mengingat mereka sebelumnya memiliki bisnis pakaian, Dini terpikir untuk membuat sebuah brand fashion yang bisa menjadi manfaat bagi banyak orang. Dini akhirnya melakukan beberapa riset terhadap beberapa komunitas yang sekiranya membutuhkan bantuan. Dini akhirnya mencari tahu mengenai teman-teman berkebutuhan khusus di Indonesia. 

 

“Kita ingin memberi manfaat dengan baju kita. Banyak dari masyarakat tradisional yang masih menganggap autisme sebagai aib. Kita ingin mengubah persepsi itu dan menyediakan ruang berkarya untuk teman-teman berkebutuhan khusus untuk karyanya diangkat di Dama Kara, sehingga banyak orang yang tau dan jadi paham kalau berkarya itu tidak mengenal keterbatasan," tutur Dini.

Dini menganggap hal itu bukanlah sesuatu yang harus dianggap sebagai aib karena pastinya Sang Pencipta mencipta semua orang dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dini kemudian menjadikan Dama Kara sebagai wadah dan ruang berkarya untuk teman-teman berkebutuhan khusus di mana karyanya akan diangkat di Dama Kara.

"Sang Pencipta tuh menciptakan kita dengan adil. Pasti semua orang ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing, setiap orang itu istimewa."

Image Courtesy: Dama Kara

Asal mula nama Dama Kara diambil dari gabungan nama kedua buah hati Dini dan Bheben yaitu Damira Maika dan Khana Raina. Tapi di balik gabungan nama tersebut, Dama Kara juga memiliki arti yang dalam. Dama bisa diartikan sebagai kebajikan dalam Buddha dan Kara diambil dari filosofi kelapa karena kelapa memiliki banyak manfaat. Arti ini berjalan sangat lurus dengan tujuan Dama Kara yang ingin menjadi sebuah kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain.

“Sebenarnya nama Dama Kara itu singkatan dari nama anak-anak saya. Tapi ternyata, nama Dama Kara ini juga memiliki arti yang bagus, yang mana Dama artinya kebajikan, dan Kara itu akar yang semuanya bermanfaat. 

Berarti, Dama Kara itu memiliki makna kebaikan yang kita tunjukan agar bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita.”

Untuk baju-baju dan produk yang dikeluarkan oleh Dama Kara, Dini mengambil inspirasi dari kegiatannya sehari-hari. Dini termotivasi untuk membuat sesuatu yang bisa digunakan setiap hari dengan nyaman dan dengan desain yang bagus. Kebetulan juga saat rilisnya pada masa pandemi, banyak orang-orang yang dirumahkan dan berkegiatan di rumah. Mereka pastinya membutuhkan pakaian yang nyaman untuk digunakan tapi tetap stylish supaya bisa tetap semangat dalam menjalani aktivitas selama masa pandemi. 

Image Courtesy: Dama Kara

Dama Kara juga memiliki misi untuk menjadikan batik sebagai sebuah ladang pencaharian yang menghasilkan agar para pengrajin yang membuat batik dapat meneruskan warisan budaya tersebut kepada anak-anak mereka kedepannya. Dama Kara ingin membuktikan bahwa batik bisa dipakai kapan aja dan tidak hanya digunakan pada saat acara formal saja. 

Image Courtesy: Dama Kara

Dalam setiap bisnis, pasti ada rintangan yang dihadapi, sama halnya dengan Dama Kara. Selama menjalankan Dama Kara, Dini sempat mengalami beberapa kegagalan saat proses produksi. Namun dari kegagalan tersebut, Dini justru mendapatkan pencerahan. Batik-batik yang tidak lolos Quality Control tersebut kemudian dijadikan masker, ikatan rambut, dan obi belt. Beberapa dari barang batik yang dijadikan produk lain justru menjadi incaran pembeli, seperti obi belt yang menjadi best seller dan barang favorit untuk para customer Dama Kara.

Image Courtesy: Dama Kara

Makna Dama Kara bagi Dini adalah mukjizat baginya. Mengingat Dama Kara adalah sesuatu yang tidak direncanakan tapi bisa menjadi sesuatu yang masih berjalan hingga sekarang. Dama Kara bisa menjadi sebuah sarana untuk Dini berbagi kepada orang-orang. Selain dampak baik yang dirasakan oleh teman-teman berkebutuhan khusus, Dini bisa memberikan kebaikan kepada mitra yang bekerjasama dengan Dama Kara dan banyak dari mereka yang bisa mendapatkan keuntungan yang baik dalam kehidupannya.

“Dama Kara itu mukjizat, karena sesuatu yang tidak ada di rencana sebelumnya dan bisa berjalan hingga sekarang bisa jadi sarana aku untuk berbagi.”

Bertumbuh dan istimewa adalah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan perjalanan Dini bersama Dama Kara. Dini ingin Dama Kara untuk selalu bertumbuh bersama orang-orang yang terlibat dalam Dama Kara. Seperti teman-teman istimewa yang senantiasa bertumbuh bersama Dama Kara. Dama Kara juga merupakan sesuatu yang istimewa karena Dini menganggap semua orang itu memiliki keistimewaannya masing-masing terutama di zaman media sosial di mana orang-orang suka membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain, Dini tidak ingin mereka untuk merasa kurang dan ingin mengingatkan kepada semua orang bahwa kita istimewa dengan kelebihannya masing-masing.

“Berkarya itu tidak mengenal keterbatasan.