Get the Connx App

Click here to learn more

connx-coin 41

by Connx ● March 16, 2023

Kilas balik sejarah munculnya tren 'thrifting' di Indonesia

● Fashion 5.0 0 2,2k bm-ic share-ic

Tren thrifting atau membeli pakaian bekas yang masih layak pakai telah menjadi populer di seluruh dunia. Indonesia tidak terkecuali, dan belakangan ini banyak orang di Indonesia mulai beralih ke gaya hidup thrifting, hingga mulai muncul sebuah style dengan outfit dari barang-barang thrifting. Namun, sebelum kita membahas tentang tren ini di Indonesia, mari kita lihat sejarah munculnya thrifting.

Pada awalnya, thrifting dianggap sebagai pilihan yang kurang menguntungkan bagi mereka yang tidak mampu membeli pakaian baru. Namun, pada tahun 1960-an dan 1970-an, thrifting menjadi populer di kalangan kaum muda dan hippi di Amerika Serikat sebagai bentuk protes terhadap industri mode massal dan konsumerisme. Mereka menganggap membeli pakaian bekas sebagai cara untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan gaya unik mereka sendiri.

Selama bertahun-tahun, thrifting tetap menjadi pilihan bagi mereka yang peduli tentang lingkungan dan ingin membeli pakaian dengan harga terjangkau. Namun, dengan semakin maraknya tren mode yang berputar cepat dan kepedulian lingkungan yang semakin meningkat, thrifting kembali menjadi populer di kalangan generasi muda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tren thrifting di Indonesia memulai kepopulerannya pada awal 2010-an, terutama di kalangan anak muda dan milenial yang ingin tampil unik dan berbeda dari orang lain. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak toko vintage dan thrift store yang bermunculan di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Banyak orang di Indonesia yang mulai mengadopsi gaya hidup thrifting karena alasan lingkungan dan juga sebagai cara untuk menghemat uang. Dengan membeli pakaian bekas yang masih layak pakai, mereka dapat mengurangi limbah tekstil dan mendukung gerakan zero waste. Selain itu, banyak pakaian bekas yang dijual di thrift store masih dalam kondisi bagus dan memiliki desain unik yang tidak ditemukan di toko-toko pakaian konvensional.

Namun, ada juga beberapa kritik terhadap tren thrifting di Indonesia. Beberapa orang berpendapat bahwa toko thrift store di Indonesia menjual barang-barang bekas dengan harga yang tidak terjangkau bagi masyarakat yang sebenarnya membutuhkan. Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa trend thrifting ini bisa berpotensi menghancurkan pasar pakaian baru di Indonesia.

Secara keseluruhan, tren thrifting di Indonesia dapat dipandang sebagai cara yang positif untuk mengurangi limbah tekstil dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Namun, ada juga beberapa kritik yang perlu diperhatikan agar tren ini tetap bisa berkelanjutan secara positif di masa depan.

Beri rating artikelnya!

Seberapa puaskah kamu?

coin

Selamat kamu berhasil dapetin Connx Coin! Terus explore untuk mendapatkan Coin lebih banyak!